kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bila Ada Kebutuhan Likuditas, Bank Mandiri Bakal Terbitkan EMTN Senilai US$ 450 Juta


Selasa, 01 Februari 2022 / 15:06 WIB
Bila Ada Kebutuhan Likuditas, Bank Mandiri Bakal Terbitkan EMTN Senilai US$ 450 Juta
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang Bnak Mandiri Jakarta, Selasa (28/12)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/12/2021.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus mencermati dan mengelola likuiditas di sepanjang 2022. Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menyatakan sebenarnya di akhir 2021, posisi loan to deposit ratio (LDR) ada di level 80%.

Artinya, Bank Bersandi saham BMRI ini masih memiliki likuiditas 20% lagi untuk disalurkan dalam memacu bisnis kredit. Ia melihat, kondisi likuiditas Bank Mandiri masih cukup melimpah. Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri akan terus tumbuh.

Kendati demikian, melihat proyeksi pertumbuhan kredit dan perekonomian yang makin pulih di 2022. Bank Mandiri akan terus memonitor dan menjaga keseimbangan kecukupan likuiditas yang prudent dan optimal seiring melakukan ekspansi kredit yang sehat.

"Apabila dipandang ada kebutuhan likuiditas, Maka bank mandiri masih punya ruang untuk terbitkan global bond dalam Euro Medium Term Notes (EMTN) sebesar US$ 450 juta. Ataupun melakukan pendanaan dengan tipe lain dalam valuta rupiah atau asing baik secara bilateral atau eksekusi dengan pertimbangan aspek seperti waktu tepat seperti waktu dan kondisi pasar," ujarnya pada pekan lalu.

Baca Juga: Perkuat Kinerja Pembiayaan Hijau, BNI Bakal Terbitkan Green Bond Tahun Ini

Asal tahu saja, laju kredit perseroan secara konsolidasi mampu tumbuh positif sebesar 8,86% secara YoY menjadi Rp 1.050,16 triliun lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit Industri sebesar 5,2% YoY di sepanjang 2021.

Fungsi intermediasi tersebut juga diimbangi pertumbuhan DPK yang kuat, yakni sebesar 12,8% YoY secara konsolidasi menjadi Rp 1.291,18 triliun lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK Industri sebesar 12,2% YoY.

Pertumbuhan DPK ini utamanya ditopang oleh peningkatan dana murah (CASA) secara konsolidasi sebesar 19,8% YoY yang turut berkontribusi menjaga Cost of Fund (CoF) di angka 1,71% secara konsolidasi, sehingga rasio CASA Bank Mandiri (konsolidasi) meningkat sebesar 407 basis poin (bps) secara tahunan menjadi 69,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×