kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bila tak ada pencadangan, laba operasional BNI capai Rp 16,13 triliun per Juni 2021


Kamis, 09 September 2021 / 15:04 WIB
Bila tak ada pencadangan, laba operasional BNI capai Rp 16,13 triliun per Juni 2021
ILUSTRASI. Bila tak ada pencadangan, laba operasional BNI bisa mencapai Rp 16,13 triliun per Juni 2021.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mampu mencatatkan kinerja positif hingga paruh pertama 2021. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar bilang, pertumbuhan laba bersih BNI mencapai 12,8% year on year (yoy) dari Rp 4,45 triliun menjadi Rp 5,02 triliun per Juni 2021.

“Kalau dilihat laba operasional sebelum pencadangan atau pre-provisioning operating profit (PPOP), ini yang selalu dijadikan penilaian perbankan. Sebelum dicadangkan, laba kami sudah tumbuh 24,4% secara year on year dari Rp 12,91 triliun menjadi Rp 16,13 triliun,” ujar Royke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI pada Kamis (9/9).

Kenaikan ini sebagai sinyal kemampuan BNI mampu meningkatkan laba sebelum pencadangan. Selain itu, aset di semester I 2021 tumbuh 5% yoy menjadi Rp 875,13 triliun. Kredit naik 4,5% yoy jadi Rp 569,73 triliun di semester 1-2021. 

Sedangkan dana pihak ketiga naik 4,5% yoy menjadi Rp 646,57 triliun. Adapun kualitas kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di level 3,9% per Juni 2021. 

“Kami juga melakukan langkah prudent dan konservatif dengan melakukan NPL coverage ratio lebih hingga 215,3% per semester 1-2021. Guna mitigasi risiko kredit ke depannya. Di sisi likuiditas juga baik, kita punya loan to deposit ratio (LDR) di level 87,8%,” kata Royke. 

 

Selanjutnya: Bos BNI: Bila tak lakukan penguatan modal, rating BBNI bisa turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×