kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   16.000   0,81%
  • USD/IDR 16.488   106,00   0,65%
  • IDX 7.830   -121,60   -1,53%
  • KOMPAS100 1.089   -17,02   -1,54%
  • LQ45 797   -14,45   -1,78%
  • ISSI 265   -3,29   -1,23%
  • IDX30 413   -7,90   -1,88%
  • IDXHIDIV20 481   -7,60   -1,56%
  • IDX80 120   -2,17   -1,77%
  • IDXV30 129   -2,94   -2,22%
  • IDXQ30 134   -2,35   -1,73%

Biro Kredit Tak Cuma Memantau Data Historis, Tapi Harus Bisa Monitoring RIsiko


Sabtu, 12 Juli 2025 / 14:43 WIB
Biro Kredit Tak Cuma Memantau Data Historis, Tapi Harus Bisa Monitoring RIsiko
ILUSTRASI. Logo Credit Bureau Indonesia (CBI)


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adopsi digital menjadi fokus beragam industri, termasuk di sektor keuangan. Maka, Kepala Departemen Pengawasan Asuransi dan Jasa Penunjang Otoritas Jasa Keuangan (OJK),.Sumarjono menekankan, pentingnya kesiapan industri dalam merespons enam isu strategis.

Isu itu sebagaimana tercantum dalam Strategic Plan & Financial Outlook 2022–2024 dan Roadmap Jasa Keuangan 2023–2024. Keduanya termasuk percepatan adopsi inovasi digital berbasis teknologi, seperti kecerdasan buatan AI, machine learning, big data hingga blockchain.

Menurutnya, teknologi ini membuka peluang efisiensi baru. Mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.

Direktur Utama  Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia  LPPI, Heru Kristiyana menegaskan pentingnya ketahanan industri di tengah ketidakpastian global. “Di era ketidakpastian saat ini, menjaga pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan bukan hanya ekspansi,  juga memahami risiko lebih dalam dan mengambil keputusan berbasis data," jelasnya..

Baca Juga: Kredit Macet Multifinance Naik, Penyaluran Kredit Menurun
 
Di sisi lain, Direktur Utama Credit Bureau Indonesia (CBI), Anton K. Adiwibowo, menyoroti tantangan lapangan yang dihadapi lembaga keuangan: sulitnya menilai kelayakan kredit calon debitur, proses tracing data yang lambat dan manual, serta pendekatan monitoring portofolio yang masih bersifat reaktif.

"Untuk menjawab tantangan tersebut, CBI menghadirkan tiga solusi utama berbasis teknologi dan data," kata Anton. dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Jumat (11/7). Ketiganya adalah income predictor income, portfolio alerts dan skip tracing

“Biro kredit tidak lagi cukup hanya menjadi pelapor historis. Kami membantu industri sebagai mitra analitik dalam mengambil keputusan yang lebih cepat, tepat, dan berbasis data. Mulai dari proses akuisisi kredit hingga monitoring risiko,” lanjut  Anton..
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×