kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis Asuransi Jiwa Diprediksi akan Booming pada Tahun 2023


Jumat, 04 November 2022 / 00:21 WIB
Bisnis Asuransi Jiwa Diprediksi akan Booming pada Tahun 2023
ILUSTRASI. Bisnis Asuransi Jiwa Diprediksi akan Booming pada Tahun 2023


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bisnis asuransi di dunia diperkirakan akan tumbuh pesat di tahun 2023. Sebabnya, masyarakat dunia mulai menyadari pentingnya proteksi kesehatan dan juga antisipasi terhadap penyakit kritis

"Bisnis asuransi jiwa akan booming di tahun depan secara global. Akan sangat banyak orang membeli asuransi kesehatan dan penyakit kritis. Ini mengemuka dalam sebuah event global belum lama ini yang saya ikuti," ujar Country Chair MDRT Indonesia 2021-2023, Dedy Setio dalam keterangannya, Kamis (3/11).

Dedy menjelaskan, kesadaran akan pentingnya memiliki polis asuransi kesehatan pribadi dan penyakit kritis meningkat setelah belajar dari pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, saat ini banyak orang terlena dengan asuransi kesehatan dari perusahaan. Tetapi itu hanya 1 sampai 2 tahun saja proteksinya. Sementara asuransi khusus penyakit kritis atau asuransi pribadi, itu diproteksi dengan limit hingga ratusan juta. 

Baca Juga: OJK Optimistis Stabilitas Sektor Jasa Keuangan akan Terjaga hingga Akhir Tahun

"Ini yang mulai disadari di luar negeri. Kita berharap potensi positif ini juga akan terjadi di Indonesia. Tinggal kita mau ambil peluangnya atau tidak," jelasnya.

Potensi pertumbuhan bisnis asuransi jiwa ini tentunya diharapkan sejalan dengan tingkat literasi dan inklusi keuangan yang diumumkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Sebabnya, dari sektor asuransi, produk-produk asuransi jiwa masih sangat  minim di masyarakat. 

Terlihat dari jumlah polis  individu yang baru mencapai 7 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Lantas bagaimana agar penetrasi asuransi jiwa lebih besar lagi?

Miliana Marten, mantan Country Chair MDRT Indonesia di kesempatan yang sama mengungkapkan salah satu solusi dalam mendorong peningkatan penetrasi asuransi jiwa, yakni perbanyak agen asuransi jiwa yang kompeten dalam menawarkan produk asuransi jiwa kepada masyarakat.

Baca Juga: KSSK: Risiko Kredit Perbankan dan Perusahaan Pembiayaan Turun hingga September 2022

"Produk asuransi jiwa itu tidak kelihatan, maka perlu  banyak agen yang datang menemui masyarakat untuk menjelaskan kegunaannya dan menawarkan produk asuransi. Tentunya agen yang kompeten, profesional, sehingga bisa diterima nasabah," ungkap Miliana.

Miliana menjelaskan,  hingga saat ini memang banyak yang daftar menjadi agen asuransi. Namun, sebanyak 80% para agen masih memilih menjadikan profesi agen asuransi sebagai pekerjaan part time. 




TERBARU

[X]
×