Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas merangkak naik dalam sebulan terakhir dan kini masih berada di level yang tinggi.
Menanggapi hal itu, perusahaan pergadaian swasta PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatera Utara (Sumut) menilai saat harga emas naik menjadi potensi besar bagi bisnis gadai emas untuk bertumbuh.
"Bisnis gadai berpotensi tumbuh karena nilai jaminan yang lebih tinggi," ungkap Direktur PT Budi Gadai Indonesia Budiarto Sembiring kepada Kontan, Jumat (7/2).
Baca Juga: Sejumlah Pegadaian Swasta Beberkan Kendala dalam Menjalankan Bisnis Gadai Emas
Meskipun demikian, Budiarto mengatakan, kenaikan permintaan gadai tidak selalu langsung terjadi karena banyak faktor yang memengaruhi, seperti kondisi ekonomi secara keseluruhan dan kebutuhan nasabah.
Lebih lanjut, dia menerangkan Budi Gadai Indonesia kini sudah memiliki bisnis gadai emas di semua kantor cabang. Saat ini, Budi Gadai Indonesia sudah memiliki 29 kantor cabang dan 1 kantor pusat.
Sebagai informasi, berdasarkan situs Logam Mulia, harga emas pada Jumat (7/2) di Butik Emas Antam berada di Rp 1.660.000. Harga emas hari ini turun Rp 10.000 per gram dari harga Kamis (6/2) di Rp 1.670.000.
Baca Juga: Indonesia Gadai Oke Rambah Bisnis Gadai Emas Akhir Tahun Ini
Adapun harga pembelian kembali atau buyback emas Antam menjadi Rp 1.511.000.
Jika ditinjau dari 7 hari lalu (31 Januari 2025), harga emas Antam ini naik Rp 40.000 per gram dari harga sebelumnya Rp 1.620.000.
Selanjutnya: China Mulai Proyek Percontohan Izinkan Dana Asuransi Berinvestasi di Emas
Menarik Dibaca: Tingkatkan TKDN, FAT Gas Compressor Hadir di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News