kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis layanan bank garansi masih mekar


Selasa, 17 September 2019 / 19:56 WIB
Bisnis layanan bank garansi masih mekar
ILUSTRASI. Pembangunan jalan tol dalam kota Kelapa Gading-Pulogebang


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan optimis bisnis kredit non cash lewat layanan bank garansi masih memiliki potensi pertumbuhan tahun ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam pembangunan infrastruktur.

Penerbitan bank garansi masih tercatat mengalami pertumbuhan sepanjang tahun ini. Salah satunya dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Bank pelat merah ini membukukan volume bisnis jasa bank garasi sebesar Rp 20,5 triliun hingga Agustus 2019.

Baca Juga: Kredit melandai di saat DPK naik, likuiditas perbankan mulai longgar

Dari bisnis itu, BRI telah berhasil membukukan pendapatan komisi atau fee based income sebesar Rp 107,2 miliar. Itu meningkat 60% dibandingkan periode Agustus 2018.

"Sektor penyumbang terbesar bisnis bank garansi BRI berasal dari konstruksi dan perdagangan," ungkap Hary Purnomo, Sekretaris Perusahaan BRI.

Sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tetap fokus pada pembangunan infrastruktur dan mendorong kondisi ekonomi domestik, Hary menyakini potensi bisnis dari jasa penerbitan bank garansi masih sangat besar.

Untuk mendorong pertumbuhan bisnis bank garansi, BRI melakukan inovasi berupa penerbitan bank garansi (BG), SBLC dan demand guarantee secara online. Melalui inovasi tersebut, pengajuan bank garansi serta monitoringnya dapat dilakukan secara digital melalui cash management system BRI.

Baca Juga: Dana kelolaan wealth management Bank Mandiri tembus Rp 202 triliun hingga Agustus

"Lewat produk itu, pengajuan penerbitan bank garansi dapat dilakukan tanpa harus ke unit kerja BRI, serta bouwheer dapat melakukan konfirmasi dan monitoring keabsahan dan jatuh tempo bank garansi melalui CMS BRI tanpa perlu konfirmasi manual ke unit kerja," tambah Hary.

Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk berhasil mencatatkan transaksi bank garansi Rp 16,5 triliun hingga Juni 2019. Capaian itu tumbuh 5,1% dibandingkan posisi yang sama tahun 2018 yakni Rp15,7 triliun. Bisnis tersebut telah menghasilkan pendapatan komisi sebesar Rp 241 miliar di paruh pertama.

Menurut Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI, sektor yang jadi kontributor utama transaksi garansi berasal manufaktur, konstruksi, serta minyak dan gas.

BNI memprediksi transaksi bank garansi masih akan tumbuh dengan meningkatnya kebutuhan bagi perusahaan akan layanan garansi bank seiring dengan tren meningkatnya proyek di semester II ini.

Baca Juga: Ini strategi BNI di bisnis trade finance bank

"Kebutuhan perusahaan akan layanan garansi bank akan meningkat terutama untuk penjaminan pada project-project dari Pemerintah seperti project infrastruktur," kata Herry.

Guna mendorong bisnis ini, BNI telah mengimplementasikan layanan e-bank guarantee untuk memudahkan perusahaan dalam pembuatan garansi bank secara praktis, serta optimalisasi potensi bank garansi dari debitur eksisting BNI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×