kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bisnis lesu, multifinance terapkan efisiensi


Kamis, 05 November 2020 / 17:45 WIB
Bisnis lesu, multifinance terapkan efisiensi
ILUSTRASI. Direktur Utama Adira Finance Hafid Fadeli. KONTAN/Maizal Walfajri


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penurunan pendapatan dan laba selama pademi, para pemain multifinance gencar melakukan efisiensi untuk menjaga kinerja tahun ini. Beberapa pos pembiayaan dikurangi untuk menekan beban perseroan. 

Jika merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri multifinance mengurangi biaya pemasaran hingga 25,83% secara yoy per September 2020. Menyusul biaya sewa turun 23,61% serta biaya administrasi dan umum sebesar 6,48%. 

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, sebagian besar multifinance menyikapi penurunan bisnis pembiayaan dengan melakukan efisiensi mulai dari pengurangan modal kerja, gaji pokok karyawan serta berbagai tunjangan insentif dan lainnya. 

"Bisa saja masing-masing perusahaan melakukan efisiensi tapi tidak bisa dipukul rata karena itu bergantung dari bentuk organisasi, kondisi perusahaan dan kekuatan pendanaan," kata Suwandi, kepada Kontan.co.id, Rabu (4/11). 

Baca Juga: Pembiayaan Bermasalah Multifinance Mulai Melandai

Meski bisnis menurun, kata dia, belum ada perusahaan multifinance melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Sementara ongkos untuk bayar gaji dan sewa gedung tetap berjalan.

Adira Finance misalnya, melakukan efisiensi seiring penurunan volume pembiayaan sebesar 53% menjadi Rp 13,3 triliun hingga September 2020. Presiden Direktur Adira Fiance Hafid Hadeli menyebut, perusahaan memangkas beban biaya hingga 5% dibandingkan tahun lalu. 

"Memang kita kurangi pengeluaran - pengeluaran yang tidak urgent jadi dilakukan pengetatan. Seperti biaya travelling turun, bonus juga turun dan aktivitas yang tidak penting dikurangi untuk tahun depan," terang Hafid. 

Di samping itu, perusahaan memanfaatkan kanal digital lewat platform online seperti Momobil.id Momotor.id, dicicilaja.com, adiraku. Serta menggelar pameran virtual untuk menggenjot pemasaran. 

Hal serupa dilakukan WOM Finance melalui pengembangan teknologi informasi serta pelayaan digital untuk mendukung efektivitas serta efisiensi operasional. Hal ini untuk memberikan kemudahan bertransaksi bagi konsumen dan pihak-pihak lain. 

"Kita punya aplikasi kawan yang dikembangkan dan bisa digunakan untuk patner dealer, agen serta konsumen. Melalui aplikasi ini bisa melihat status pinjaman dan pembayaran sehingga ke depan mereka bisa mengurangi kunjungan ke cabang untuk melakukan pembayaran," terang Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar. 

Seperti diketahui, WOM Finance mencatatkan penurunan pembiayaan sebesar 59% menjadi Rp 1,8 triliun hingga September 2020. Hal ini berdampak pada penurunan aset 23%, laba 58% dan ekuitas 6%. 

Guna meningkatkan bisnis, perusahaan akan gencar memberikan promosi yang menarik dan tetap menjaga kualitas portofolio. Dibarengi pengelolaan kualitas portofolio secara komprehensif dan prudential yang fokus pada perbaikan non performing financing (NPF). 

Selanjutnya: Kualitas pembiayaan BCA Finance membaik, berkat manfaatkan SLIK dari OJK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×