Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis wealth management sejumlah bank masih tumbuh sepanjang tahun ini walaupun menghadapi tantangan berat. Sejumlah tekanan terutama yang bersumber dari ekonomi global bikin kinerja IHSG yang menjadi kiblat sejumlah produk reksadana melempem.
Tahun depan, bisnis ini diperkirakan masih akan tumbuh positif. Potensi wealth management dinilai sangat besar sejalan dengan pertumbuhan jumlah nasabah kaya di Indonesia yang jauh lebih tinggi dari pertumbuhan secara global.
Baca Juga: Laju kenaikan Wall Street sedikit tertahan, setelah rally panjang jelang akhir tahun
Commonwealth Bank misalnya mencatatkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) wealth management tumbuh sekitar 3-5% sepanjang tahun ini. Itu didominasi oleh produk reksadana dengan porsi mencapai 80%.
“Total dana kelolaan kami berkisar Rp 30 triliun,” ungkap Ivan Jaya, Head of Wealth Management & Premier Banking Commonwealth pada KONTAN baru-baru ini.
Tahun depan, bank ini menargetkan dana kelolaan tumbuh 10%. Tekanan dari eksternal diperkirakan akan mereda dan pemerintah juga memiliki modal yang cukup secara politik menjalankan program kerjanya karena 74% DPR dikuasai oleh koalisi sehingga positif ke IHSG.
Baca Juga: Analis: Kompetisi sengit dari harga emas saat ini adalah saham
Commonwealth Bank memiliki beragam produk untuk menjaring nasabah kaya mulai dari reksadana, obligasi pemerintah, bancassurance, layanan valuta asing, serta produk-produk tradisional.