Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wafatnya Presiden Ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie pada Rabu, 11 September 2019, membuat Bank Muamalat merasa kehilangan sosok pendiri.
Chief Executive Officer (CEO) Bank Muamalat Achmad K. Permana mengatakan, almarhum Habibie mempunyai jasa yang sangat besar dalam berdirinya Bank Muamalat. Dia adalah salah satu inisiator berdirinya Bank Muamalat melalui perannya sebagai ketua organisasi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Baca Juga: Registrasi Muamalat Mobile tak kudu ke ATM, begini caranya
"Setelah kepergian almarhum kita harus menjaga Bank Muamalat sebagai warisan beliau yang sangat berharga. Segenap karyawan dan manajemen Bank Muamalat akan bekerja keras mewujudkan Bank Muamalat yang maju sebagai penghormatan atas jasa beliau," kata Permana dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (14/9).
Tak hanya itu, Permana bilang saat krisis ekonomi melanda Indonesia Habibie kembali mengambil peran dengan mengajak Islamic Development Bank (IsDB) masuk sebagai salah satu investor Bank Muamalat. Alhasil, Bank Muamalat dapat bertahan dari badai krisis tanpa bantuan modal dari pemerintah.
Baca Juga: BJ Habibie, peletak pondasi digitalisasi telekomunikasi di Indonesia
"Beliau juga selalu konsisten mendukung setiap langkah bank di segala kondisi termasuk memberikan nasihat-nasihat yang membangun demi kemajuan Bank Muamalat. Alhamdulillah, berkat jasa almarhum Bank Muamalat dapat terus melayani umat hingga saat ini," imbuhnya.
Sementara itu, putra pertama Habibie yakni Ilham Akbar Habibie saat ini juga masuk dalam jajaran manajemen Bank Muamalat yakni sebagai komisaris utama. Jabatan tersebut diemban sejak bulan Juni 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News