kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.058   74,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,87   1,33%
  • LQ45 829   11,61   1,42%
  • ISSI 214   1,39   0,66%
  • IDX30 422   6,04   1,45%
  • IDXHIDIV20 509   6,65   1,32%
  • IDX80 120   1,57   1,32%
  • IDXV30 124   0,30   0,24%
  • IDXQ30 141   1,76   1,26%

BMRI tetap kokoh saat ekonomi sedang goyah


Selasa, 11 Februari 2014 / 18:43 WIB
BMRI tetap kokoh saat ekonomi sedang goyah
ILUSTRASI. Kode Redeem FF Hari Ini 22 September 2022, Klaim Deretan Skin Senjata hingga Voucher


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat sepanjang tahun 2013 lalu, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mampu menunjukkan taringnya. BMRI menorehkan laba cukup kuat, bahkan berada di atas estimasi para analis.

Dari laporan keuangan BMRI full year 2013, perseroan mendulang laba Rp 18,2 triliun atau tumbuh 17,4% year-on year (yoy). Perolehan laba ini mayoritas ditopang penyaluran kredit sebesar Rp 472,4 triliun.

Penyaluran kredit ini tumbuh 21,5% dibandingkan periode sama tahun 2012 yang senilai Rp 388,8 triliun. Raymond Budiman, Analis Panin Sekuritas menyatakan, laba bersih BMRI itu tumbuh di atas ekspektasinya yang sebesar Rp 17,8 triliun.

Total dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 15,2%, sejalan dengan pertumbuhan industri. Menurut Raymond, strategi BMRI di tahun 2013 dengan terus melakukan ekspansi kredit cukup membuat indikator keuangan BMRI tumbuh di atas target awal tahun.

"BMRI juga berhasil menekan kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) dengan cukup baik," katanya.  Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) berada di level 84.5%, dan rasio NPL lebih rendah dari perkiraan yakni sebesar 1,6%.

Kepala Riset Batavia Prosperindo Sekuritas Andy Ferdinand mengatakan,  di tahun 2013, BMRI berhasil menjaga rasio kredit yang cukup baik dengan menggenjot segmen mikro.

Asal tahu saja, sektor mikro tumbuh cukup tinggi sebesar 42,3% menjadi Rp 27 triliun. "Hal ini sejalan dengan prioritas bank mandiri untuk memperkuat high yield segment. Dan cukup berhasil terhadap kinerjanya," kata Andy.

Hitungan Andy, meski cost of fund BMRI masih sedikit naik, namun secara konsolidasi, ada kenaikan yield. Sehingga Net Interest Margin (NIM) BMRI masih kuat, sebesar 5,68%. "Laba bersih BMRI 107% di atas estimasi kami," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×