kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BNI ajak nasabah Jepang tengok kawasan industri


Selasa, 23 Oktober 2012 / 17:49 WIB
BNI ajak nasabah Jepang tengok kawasan industri
ILUSTRASI. Hyundai. REUTERS/Stephen Lam/File Photo


Reporter: Anna Suci Perwitasari |

JAKARTA. Guna meningkatkan minat investor Jepang masuk ke pasar Indonesia, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membawa sekitar delapan perusahaan kecil dan menengah asal negeri matahari terbit tersebut ke kawasan industri di Cikarang dan Karawang.

Seluruh investor tersebut juga merupakan nasabah Okazaki Shinking Bank (sejenis bank perkreditan rakyat) asal Jepang yang menjadi mitra BNI.

Dalam rilis yang diterima Selasa (23/10) disebutkan yang hadir dalam kunjungan ini adalah President Okazaki Shinkin Bank Ichiro Ohbayashi dan General Manager BNI Tokyo Branch, Gatoet Bembiro Noegroho. Kunjungan ini menjadi bagian dari aktivitas unit khusus yang disebut Japan Desk di BNI.

Gatoet mengatakan, perusahaan Jepang berskala kecil dan menengah (UKM) tengah berlomba-lomba mencari lokasi untuk mengembangkan basis produksi mereka di Indonesia, terutama UKM yang memproduksi suku cadang otomotif. Sikap mereka ini didorong oleh rencana pabrikan otomotif besar seperti Toyota, Honda, dan Daihatsu yang ingin melipatgandakan kapasitas produksi mereka pada tahun 2015.

Dengan demikian, UKM-UKM asal Jepang itu harus sudah mengembangkan usahanya sebelum 2015. Di sini BNI memfasilitasi keinginan mereka yang ingin mencari tempat investasi tersebut dengan pendampingan tentang perizinan, perpajakan, hingga prosedur penanaman modal di Indonesia.

“Jadi BNI bukan hanya menyediakan produk perbankan, melainkan juga produk non-perbankan," ujarnya.

Saat ini, BNI sudah mengikat perjanjian kerja sama dengan sekitar 39 Bank Regional dan satu Shinkin Bank (Bank Koperasi). Okazaki Shinkin Bank adalah Shinkin Bank terbesar ketiga di Jepang dengan nilai aset sebesar Rp 308 triliun. Bank yang skema kepemilikannya berdasarkan keanggotaan ini mencatatkan nilai kredit 1,4 triliun yen atau sekitar Rp 168 triliun.

Saat ini, ada 25 nasabah Okazaki Shinkin Bank yang sudah beroperasi di Indonesia. Adapun 27 nasabah lainnya masih beroperasi di Jepang, namun berpotensi besar merelokasi usahanya ke Indonesia. 

“Selain dua pabrik milik nasabah, yakni Sansyu dan AAI, kunjungan juga dilakukan ke pabrik Toyota di Karawang. Ini kunjungan yang bermanfaat bagi peserta,” ungkap President Okazaki Shinkin Bank Ichiro Ohbayashi. 

Menurutnya, nilai investasi rata-rata nasabahnya yang berskala UKM adalah sekitar Rp 120 miliar per perusahaan. Dengan demikian, potensi investasi nasabah Okazaki Shinkin Bank yang masuk ke Indonesia bisa mencapai Rp 3,24 triliun, yakni dari 27 nasabahnya yang masih beroperasi di Jepang dikalikan rata-rata investasinya.

"Perusahaan UKM yang menjadi nasabah kami itu rata-rata merupakan pemasok dari perusahaan raksasa seperti Toyota, Nissan, Honda, Denzo, Bosch," ujar Ohbayashi.

Sebagai catatan, pada 12 Oktober lalu Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo bertemu dengan para pemimpin 40 bank asal Jepang yang bekerja sama dengan BNI di Tokyo.  Saat itu diungkapkan bahwa ada lebih dari 1.000 perusahaan Jepang di Indonesia yang saat ini mempekerjakan sekitar 300.000 orang. 

Bank-bank regional asal Jepang yang telah bekerja sama dengan BNI antara lain Hyakugo Bank, Hokuto Bank, Shonai Bank, Chugoku Bank, Gunma Bank, Juroku Bank, Hiroshima Bank, Hokuriku Bank, Kagoshima Bank, Kyoto Bank, Aichi Bank, dan Joyo Bank. Penandatanganan MoU kerja sama terbaru dilakukan BNI dengan Tomin Bank pada 19 September 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×