Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Setelah mendapat mandat dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk masuk ke pasar Myanmar, ternyata PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sudah mulai bergerak.
"Kami sudah menyewa satu space untuk dapat membuka kantor," kata Managing Director Treasury and Finance Institutions BNI Adi Setianto, Senin (22/10).
Kantor tersebut bukan cabang, melainkan hanya representatif saja untuk memenuhi permintaan PT Pertamina dan PT Wijaya Karya yang juga diberikan arahan untuk masuk ke Myanmar. "Kami belum bisa membuka cabang di Myanmar karena mereka masuk dalam list OFAC (Office of Foreign Asset Control) yang dikeluarkan Amerika Serikat (AS)," jelasnya. Selain Myanmar, negara-negara yang masuk dalam daftar OFAC antara lain Iran dan Israel.
Nantinya proyek yang didanai oleh BNI di Myanmar meliputi sektor infrastruktur dan oil and gas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News