Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - BANYUWANGI. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bersama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII memperkuat dukungan terhadap para petani kopi di Jawa Timur. Salah satu dukungan utama dengan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit kemitraan dari BNI kepada para petani kopi yang menjadi mitra binaan PTPN XII.
Dukungan ini merupakan hasil sinergi BUMN antara BNI dan PTPN XII yang dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi.
Direktur Bisnis Kecil & Jaringan BNI Catur Budi Harto menuturkan, BNI telah menyalurkan KUR kepada petani-petani kopi yang tersebar di kawasan Banyuwangi dan sekitarnya sekitar Maret hingga April 2018, atau satu bulan setelah Program Kemitraan Petani Kopi PTPN XII dengan BNI diluncurkan. Saat itu sebanyak 559 petani kopi rakyat mendapatkan kucuran KUR dari BNI sebesar Rp 5,2 miliar.
Dukungan BNI terhadap para petani kopi rakyat tersebut berlanjut pada 26 Juni 2018, dengan disalurkannya kredit kemitraan. Sebanyak 1.018 petani kopi rakyat mendapatkan kredit kemitraan dengan total yang tersalurkan senilai Rp 7,6 miliar. Pembiayaan kepada petani KUR dilakukan secara one on one di tiga kabupaten (Banyuwangi, Jember dan Malang).
Dengan demikian terdapat sekitar 1.577 petani kopi rakyat yang telah mendapatkan kucuran kredit BNI, baik berupa KUR maupun kredit kemitraan.
BNI berharap penerima kredit kemitraan mendapatkan bimbingan agar mereka dapat naik kelas dan memenuhi kualifikasi untuk mendapatkan KUR di periode berikutnya.
GM Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo mengatakan, kepedulian BNI terhadap peningkatan kesejahteraan petani antara lain dilakukan dengan melakukan seleksi para petani untuk diikutkan dalam pelatihan dan sertifikasi menjadi Barista.
Menurut Bambang, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani kopi Binaan PTPN XII, kedua BUMN memberikan program capacity building untuk memperkaya dan menambah pengetahuan para petani. Kegiatan capacity building yang dilakukan antara lain pelatihan budidaya kopi agar lebih produktif dan unggul. Lalu, memberikan pelatihan teknik panen dan petik serta pengolahan kopi yang baik. Kemudian, menciptakan petani kopi rakyat menjadi barista.
"Pemateri capacity building berasal dari PTPN XII dan pemilik Ijen Isun Cafe," ujarnya dalam rilis diterima Kontan.co.id, Minggu (1/7).
Masuknya BNI dalam program-program pengembangan kesejahteraan petani kopi rakyat ini didorong oleh beberapa faktor. Pertama, petani kopi rakyat masih sulit memperoleh akses pembiayaan, akses pasar dan akses mendapatkan pelatihan budidaya kopi yang baik.
Kedua, kebun kopi petani rakyat umumnya berupa tanaman kopi yang usia tanamannya sudah tua, sehingga perlu dilakukan peremajaan. Ketiga, produktivitas dan kualitas kopi rakyat masih belum memenuhi standar kualitas kopi yang baik.
Keempat, masih terjadi iddle capacity kekurangan bahan baku pabrik PTPN XII yang dipasok oleh hasil kopi rakyat. Kelima, Implementasi hasil riset/ pengembangan teknologi kopi dari PTPN XII diperlukan oleh masyarakat petani kopi untuk kesejahteraan petani.
Melalui kolaborasi antara BNI dan PTPN XII, petani dapat memperoleh berbagai manfaat, yaitu pertama, petani mendapatkan pembinaan, akses pembiayaan, dan akses pasar hasil panen kopi rakyat. Kedua, Kualitas dan produktivitas kopi rakyat meningkat.
Ketiga, Petani dapat melakukan budidaya dengan benar dan menjaga kelangsungan produksi tanaman kopi dan kelestarian lingkungan. Keempat, Tingkat keamanan kebun membaik seiring dengan meningkatnya kesejahteraan petani kopi rakyat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News