kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

BNI: Merger bank BUMN tak perlu dipaksakan


Rabu, 15 April 2015 / 15:21 WIB
BNI: Merger bank BUMN tak perlu dipaksakan
ILUSTRASI. A semiconductor chip designer works on a computer component in Bangalore April 4 2000.REUTERS/SAVITA KIRLOSKAR/FILES


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) meminta merger Bank BUMN tak perlu dipaksakan. Sebab proses merger Bank BUMN mememerlukan effort yang besar dan memakan waktu lama.

Menurut Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI, proses merger antar bank BUMN bukanlah hal yang mudah. Sebab merger ini memerlukan effort yang besar dan memakan waktu yang lama. "Sementara manfaatnya belum tentu sebesar yang diharapkan. Misalkan kalau merger Bank BUMN dipaksakan, apa bisa menjamin kita bisa masuk 5 bank terbesar di ASEAN?," kata Baiquni di Jakarta, Rabu (15/4).

Baiquni menegaskan di depan mata sudah begitu banyak tantangan dan peluang yang harus dihadapi perbankan nasional. Oleh sebab itu, ia menganggap sebaiknya bank BUMN fokus melakukan konsolidasi namun secara bisnis. "Misalkan konsolidasi dalam hal infrastruktur yang membuat bisnis bisa lebih efisien dan menguntungkan," ujar Baiquni.

Selain itu, perbankan BUMN juga mempunyai tanggung jawab yang berat dalam hal pembiayaan infrastruktur. Pemerintahan saat ini menekankan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu pilar utama pembangunan ekonomi. "Sementara tidak mungkin pembiayaan infrastruktur mampu ditangani satu bank BUMN. Disinilah perlu konsolidasi bisnis dengan menyalurkan pembiayaan infrastruktur dengan skema sindikasi," pungkas Baiquni.

Sebagaimana diketahui, wacana merger Bank BUMN berhembus kencang setelah beredar kabar pemerintah ingin mendorong proses merger antara Bank Mandiri dengan BNI. Merger ini diharapkan menghasilkan satu bank nasional yang mampu bersaing di kawasan ASEAN begitu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di sektor perbankan berlaku mulai tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×