Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menaikkan kembali suku bunga acuan 7-day reverse repo rate dari 4,5% menjadi 4,75% atau sebanyak 25 basis poin (bps). Kenaikan suku bunga acuan BI diperkirakan akan berimbas pada kenaikan suku bunga simpanan perbankan. Sejalan dengan hal tersebut, biaya dana alias Cost of Fund (CoF) yang harus ditanggung perbankan pun diprediksi akan mengalami peningkatan.
Meski begitu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyebut kendati bunga dana diprediksi meningkat, pihaknya optimistid CoF BNI masih dapat dijaga di bawah 3% tahun ini. Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo menilai, pihaknya telah melakukan antisipasi kenaikan suku bunga acuan sejak lama dengan melakukan strategi produk mix funding yang berfokus pada dana murah alias current account and saving account (CASA).
"BI telah menaikkan suku bunga acuan dua kali selama tahun 2018, tentunya akan berdampak terhadap cost produk funding kami. Untuk keseluruhan CoF selama 2018 kami yakin masih dapat dijaga di bawah 3%," ungkap Anggoro kepada Kontan.co.id, Senin (4/6).
Catatan saja, sampai kuartal I tahun ini BNI membukukan biaya dana di level 2,8%. Posisi tersebut terbilang stabil sejak awal tahun 2017. Sementara itu rasio CASA perseroan juga masih tumbuh dari 58,5% di kuartal I-2017 menjadi 62,4% pada tiga bulan pertama tahun ini. Dus, sampai akhir tahun bank berlogo 46 ini optimistis CASA dapat dijaga di level 65%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News