Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus mempercepat transformasi digital demi memperkuat struktur pendanaan. Langkah ini bukan hanya menjawab tantangan zaman, tetapi juga menjadi strategi jitu untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat daya saing layanan di tengah ketidakpastian global dan fluktuasi suku bunga.
Transformasi digital berperan penting dalam memperluas basis dana murah (CASA), sebuah kunci penting dalam menjaga stabilitas dan profitabilitas bank.
Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo menyampaikan, transformasi digital BNI bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi juga berfokus pada peningkatan pengalaman nasabah yang lebih personal, relevan, dan berkelanjutan.
"Transformasi digital kami tidak hanya berorientasi pada teknologi, tetapi juga bagaimana menciptakan pengalaman nasabah yang lebih personal dan berkelanjutan," kata Okki dalam keterangannya, Rabu (25/6).
Transformasi digital salah satunya dilakukan lewat aplikasi Wondr. Okki bilang, aplikasi ini mencatatkan pertumbuhan signifikan baik dari sisi jumlah pengguna maupun volume transaksi.
Baca Juga: BNI Perkuat Ekosistem Keuangan Digital Kampus
Per Maret 2025, total pengguna digital banking BNI telah mencapai 24,4 juta, tumbuh 53,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara nilai transaksi digital banking ritel BNI sepanjang tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp 764,3 triliun. Adapun volume transaksinya mencapai 501 juta atau melojak 57,5% secara tahunan. Rinciannya, 283 juta transaksi berasal dari BNI Mobile Banking dan 218 juta dari wondr by BNI.
Peningkatan jumlah pengguna dan volume transaksi ini juga berdampak langsung pada pertumbuhan dana tabungan BNI yang meningkat 10,2% YoY, memperkuat struktur CASA dan menjaga biaya dana tetap efisien.
Okki bilang, frekuensi transaksi yang tinggi di kanal digital mendorong likuiditas yang lebih stabil dan efisien, sehingga memperkuat struktur CASA BNI. “Kami akan terus mengembangkan fitur-fitur baru di wondr by BNI untuk memastikan pengguna memiliki alasan kuat untuk terus kembali," tambah Okki.
Transformasi digital BNI tidak hanya menyasar nasabah ritel, tetapi juga segmen korporasi melalui platform BNIdirect. Per Maret 2025, jumlah pengguna BNIdirect tumbuh 7,2% secara tahunan menjadi 188.000 pengguna, dengan total transaksi melonjak 16,4% menjadi 337 juta. Kontribusi dari platform ini turut mendorong peningkatan saldo rekening giro sebesar 3,4% dan memperbaiki Cost of Fund sebesar 20 basis poin.
Baca Juga: BNI Telah Salurkan Kredit Hijau Rp 73,5 Triliun Hingga Mei 2025
"Kami percaya bahwa transformasi digital yang menyeluruh, baik untuk nasabah ritel maupun korporasi, menjadi kunci utama dalam menjaga efisiensi dan daya saing jangka panjang," tegas Okki.
Dengan strategi digital yang terintegrasi, BNI tidak hanya memperkuat hubungan dengan nasabah, tetapi juga membuktikan daya tahannya dalam menghadapi tantangan ekonomi, sekaligus menjaga kinerja pendanaan tetap solid dan berkelanjutan.
Selanjutnya: Zelenskiy Ubah Gaya Berbusana Jelang Pertemuan dengan Trump
Menarik Dibaca: DLH Jakarta Jalankan Pilot Project Pengelolaan Sampah di 6 Kelurahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News