kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

BNI Telah Salurkan Kredit Hijau Rp 73,5 Triliun Hingga Mei 2025


Rabu, 18 Juni 2025 / 06:10 WIB
BNI Telah Salurkan Kredit Hijau Rp 73,5 Triliun Hingga Mei 2025
ILUSTRASI. Teller menerima mata uang asing di Kantor Cabang Bank Negara Indonesia (BNI), Jakarta, Jumat (23/5/2025). PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat total penyaluran kredit berkelanjutan atau kredit hijau senilai Rp 73,5 triliun di bulan Mei 2025.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatat total penyaluran kredit berkelanjutan atau kredit hijau senilai Rp 73,5 triliun di bulan Mei 2025. Angka ini mengambil porsi 9,7% dari total portofolio kredit BNI di periode tersebut.

Sekretaris Perusahaan BNI, Okki Rushartomo mengatakan, BNI memandang pembiayaan hijau sebagai peluang yang prospektif dan strategis dalam jangka panjang. 

Pandangan ini kata dia sejalan dengan meningkatnya komitmen global terhadap pembangunan berkelanjutan, serta tumbuhnya permintaan dari investor dan pelaku pasar terhadap penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG).

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Bukukan Kontrak Baru Rp 3,37 Triliun hingga Mei 2025

“Selain itu, kebutuhan dunia usaha untuk menjalankan transisi energi turut membuka ruang pembiayaan baru yang positif bagi sektor perbankan nasional,” terang Okki kepada Kontan, Senin (16/6).

Adapun, penyaluran terbesar dari kredit tersebut dialirkan ke sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan dengan total Rp 32,04 triliun. Nilai ini kata Okki mencakup sekitar 43,58% dari total portofolio hijau BNI.

 

Lebih lanjut Okki merinci, pembiayaan ke sektor energi terbarukan sebesar Rp 13,37 triliun (18,19%), bangunan berwawasan lingkungan sebesar Rp 4,43 triliun (6,04%), pencegahan dan pengendalian polusi sebesar Rp 3,39 triliun (4,61%), transportasi ramah lingkungan sebesar Rp 2,34 triliun (3,19%), dan beberapa sektor lainnya yang termasuk dalam kategori pembiayaan hijau.

Baca Juga: Bank Negara Indonesia (BNI) Telah Salurkan Kredit Hijau Rp 73,5 Triliun Hingga Mei

“Bagi BNI, penguatan portofolio hijau merupakan bagian dari strategi berkelanjutan yang tidak hanya mendukung pencapaian target net zero emission, tetapi juga memperluas akses terhadap sumber pendanaan global yang berorientasi pada keberlanjutan,” pungkas Okki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×