Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk terus melakukan ekspansi memperluas bisnis ke sektor digital. Hal ini dilakukan dengan melakukan pendirian anak perusahaan yang bergerak di bidang modal ventura.
“Dalam rangka mendukung transformasi digital, Perseroan telah mendirikan PT BNI Modal Ventura. Akta Pendirian ditandatangani oleh Perwakilan Pemegang Saham PT BNI Modal Ventura pada 12 April 2022,” mengutip pernyataan Corporate Secretary BNI Mucharom pada Rabu (18/5).
Dalam pelaksanaannya, BNI telah menyetorkan dana senilai Rp 500 miliar atau setara dengan 500.000 lembar saham PT BNI Modal Ventura. Atas penempatan tersebut, maka BNI memiliki saham sebesar 99,98% dati total saham yang diterbitkan senilai Rp 500,10 miliar. Lantaran 0,02% lagi di pegang oleh PT BNI Asset Management.
Mucharom menyatakan pendirian PT BNI Modal Ventura akan memberikan dampak positif bagi kinerja konsolidasi dan positioning BNI. Selain iu, rencana penyertaan modal tersebut telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 April 2022 dan telah dianggarkan dalam rencana bisnis bank (RBB) BNI 2022.
Baca Juga: OJK Terbitkan Aturan Baru Terkait Perlindungan Konsumen
Sebelumnya, Direktur Keuangan BNI Novita widya Anggraini menyatakan dalam rangka mendorong penciptaan inovasi dan pertumbuhan digital di Indonesia, BNI bermaksud untuk turut aktif mendukung hal tersebut. Salah satunya, saat ini BNI merencanakan untuk mendirikan perusahaan modal ventura.
“Skema yang akan digunakan adalah melalui pendirian perusahaan baru, sejalan dengan rencana business plan BNI. Dalam prosesnya analisa yg kami pertimbangkan adalah perkembangan pasar, bisnis dan industri. BNI sebagai perusahaan induk akan men-support dari sisi permodalan," ujar Novita kepada Kontan.co.id kala itu.
Lanjut ia, nantinya perusahaan modal ventura BNI akan menjadi strategic vehicle BNI Group dalam mengembangkan inovasi teknologi di internal grup perusahaan. Juga mendukung akselerasi transformasi digital yang dimana kesemua itu bertujuan untuk memberikan penciptaan nilai yang sinergis bagi BNI.
Hal ini seiring dengan rencana pemerintah yang tengah menyiapkan Merah Putih Fund untuk mendanai perusahaan-perusahaan rintisan atau startup potensial. Wakil Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Merah Putih Fund akan menjadi alternatif bagi perusahaan startup mengurangi pendanaan dari modal asing Merah Putih Fund juga bakal mengawal unicorn lokal masuk Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Kami akan luncurkan Merah Putih Fund. Lembaga ini untuk soonicorn atau startup yang bergerak jadi unicorn. Mereka akan tetap berada di Indonesia dan kami juga akan dukung mereka untuk listing di BEI,” ujarnya secara virtual.
Baca Juga: Transaksi BRImo Capai Rp 678,91 Triliun hingga April
Ia menyebutkan, Merah Putih Fund akan menyuntikkan dana sekitar US$ 300 juta atau setara Rp 4,3 triliun kepada perusahaan rintisan atau startup lokal agar dapat naik kelas menjadi startup unicorn. “Dana ini akan diluncurkan dengan jumlah committed fund mencapai sekitar US$ 300 juta,” kata Kartika.
Merah Putih Fund nantinya akan fokus dalam pendanaan kepada startup lokal agar soonicorn (soon to be unicorn) yang menjadi unicorn akan tetap beroperasi di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News