Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) akan menyulap Bank Mayora menjadi bank digital di sektor UMKM. Hal ini dilakukan untuk menekan beban biaya perseroan.
"Jika kita layani secara konvensional bank yang sekarang, cost-nya terlalu mahal. Kami mau bagaimana bangun bank digital yang biaya operasinya bisa serendah-rendahnya," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3).
Melalui strategi tersebut, bank pelat merah ini berharap bisa menjangkau lebih banyak UMKM. Dengan begitu, usaha pelaku UMKM bisa terangkat dan kredit yang disalurkan BNI ikut meningkat.
Baca Juga: Ini Besaran Tambahan Laba yang Bisa Didapat Bank dengan Menurunkan Biaya Kredit
Seperti diketahui, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI menyetujui menyetujui rencana akuisisi Bank Mayora. Diharapkan akuisisi ini bakal rampung pada akhir April atau awal Mei 2022.
RUPS juga menyetujui untuk mengalihkan secara keseluruhan saham hasil pembelian kembali (buyback) tahun 2021, yang disimpan sebagai saham tresuri (treasury stock) sebanyak 24.682.600 saham. Hal ini dalam rangka program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen.
Ia mengatakan, buyback ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kepemilikan saham BBNI oleh karyawan dan manajemen. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan serta mendorong pencapaian target kinerja.
Buyback tersebut merupakan bagian dari kelanjutan program kepemilikan saham karyawan dan manajemen atau Management Employee Stock Option Plan (MESOP) saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News