Reporter: Yoliawan H | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjaga agar suku bunga kredit investasi untuk terus kompetitif di pasaran agar bisa bersaing.
Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengatakan, terkait dengan penyaluran kredit investasi, ini merupakan salah satu produk utama bisnis perbankan dalam mendukung infrastruktur pemerintah dan kebutuhan investasi debitur.
“BNI menyalurkan kredit investasi dengan suku bunga relatif sejalan dengan industri. Jika dibandingkan dengan suku bunga modal kerja relatif masih bersaing,” ujar Herry kepada Kontan.co.id, Senin (8/1).
Sebagai gambaran, suku bunga dasar kredit korporasi BNI masih single digit di level 9,95%. Berada di bawah industri sebesar 10,66%.
Herry menjelaskan, meskipun tidak sebesar kredit lainnya seperti kredit konsumer, penyaluran kredit di jenis ini juga diimbangi dengan sumber dana murah (CASA) terutama giro yang menghasilkan fee based income seperti dari bank guarantee, trade finance dan sindikasi.
“Selain itu, banyak kredit investasi bagi debitur yang menjadi pintu masuk supply chain financing ke segmen lainnya. Hal inilah yang menjadi penyeimbang,” jelas Herry.
Pihaknya yakin prospek ke depannya akan terus meningkat, di antaranya disumbang dari semakin giatnya pembangunan di Indonesia, khususnya di sektor agrikultur, infrastruktur dan manufaktur.
Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan bank per November 2017, BNI telah menyalurkan kredit hingga Rp 406,09 triliun atau tumbuh 11,81% secara tahunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 363,18 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News