kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

BNI Syariah menargetkan rasio profitabilitas sebesar 1,4%-1,5%


Minggu, 16 September 2018 / 13:01 WIB
BNI Syariah menargetkan rasio profitabilitas sebesar 1,4%-1,5%
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah Bank BNI Syariah


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BNI Syariah berusaha mempertahankan rasio profitabilitas (return on asset/ROA) dikisaran  1,4%-1,5% sampai akhir 2018. Ini  berkaca pada realisasi ROA sampai Juni 2018 1,42%.

Dhias Widhiyati Direktur Bisnis Komersil BNI Syariah mengatakan, pencapaian rasio profitabilitas ini didorong dengan peningkatan laba sebesar 23%. "Laba didorong oleh pertumbuhan pembiayana berkualitas, ekspansi dana murah dan efisiensi operasional," kata Dhias kepada kontan.co.id kepada kontan.co.id, Jumat (14/9).

BNI Syariah senantiasa mengoptimalkan sinergi dengan induk usaha yakni Bank Negara Indonesia (BNI) dalam bentuk sinergi bisnis maupun shared services. Per Juni 2018, aset BNI secara konsolidasi mencapai Rp 734 triliun. Dari jumlah itu,aset  BNI Syariah tercatat Rp 38 triliun atau menyumbang  5,1% total aset. Porsi ini meningkat dibandingkan akhir tahun 2017 sebesar 4,9%.

Ada beberapa strategi yang dilakukan BNI Syariah untuk mengoptimalkan kinerja. Pertama, secara selektif memilih segmen nasabah dan sektor usaha yang memiliki tingkat risiko relatif rendah.

Kedua, menjalin kerjasama pembiayaan dengan Institusi BUMN/pemerintah dan perusahaan swasta yang bonafid. Ketiga, terus melakukan sinergi supply chain financing dan sindikasi dengan sang induk usaha.

Keempat, monitoring kualitas nasabah secara ketat untuk mengambil langkah segera sebelum turun ke NPF. Dan terkhir, melakukan percepatan penyelesaian non performing financing (NPF) melalui restrukturisasi ataupun penjualan jaminan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×