kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI Syariah targetkan penyaluran KPR FLPP Rp 64,4 miliar kuartal I 2021


Rabu, 23 Desember 2020 / 13:02 WIB
BNI Syariah targetkan penyaluran KPR FLPP Rp 64,4 miliar kuartal I 2021
ILUSTRASI. Kompleks rumah bersubsidi di Bogor. KONTAN/Baihaki


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARA. Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR telah meneken perjanjian kerjasama penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan 30 bank. Salah satunya adalah BRI Syariah. 

Pada triwulan pertama 2021, BNI Syariah menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan KPR Sejahtera Syariah FLPP sebesar Rp 64,4 miliar atau 600 unit yang nantinya BNI Syariah dapat mengajukan tambahan kuota kepada PPDPP apabila target tersebut tercapai lebih cepat. 

Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi berharap dengan ditunjuknya kembali BNI Syariah sebagai Bank Penyalur FLPP, bisa menambah portofolio pembiayaan konsumer dan membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk memiliki rumah. “Hal ini merupakan wujud dukungan BNI Syariah terhadap  program Pemerintah,” katanya dalam press rilis, Rabu (23/12).

Baca Juga: Tahun 2021, Kementerian PUPR targetkan program FLPP hingga 157.500 unit

Untuk mencapai target ini, BNI Syariah sudah menyusun strategi di antaranya yaitu memprioritaskan segmen nasabah fix income berpenghasilan kurang dari Rp 8 juta, pemasaran untuk daerah yang potensial dalam penyaluran FLPP, serta melakukan kerjasama khusus dengan developer yang telah bergabung dalam asosiasi yang telah berpengalaman dengan track record baik. Penyaluran KPR FLPP BNI Syariah pada tahun depan diutamakan untuk nasabah yang belum pernah memiliki rumah.

Pemerintah kembali menggulirkan Dana FLPP pada tahun 2021 dengan alokasi anggaran Rp19.1 triliun untuk 157.500 unit rumah melalui 30 bank pelaksana. Anggaran tersebut terdiri dari Dana DIPA sebesar Rp16,62 triliun dan proyeksi pengembalian pokok sebesar Rp2,5 triliun.

Selanjutnya: Pengamat prediksi sektor properti akan menggeliat di 2022, pengembang diminta bersiap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×