kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   0,00   0,00%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

BNI tak agresif mematok target kredit korporasi


Senin, 10 Maret 2014 / 13:20 WIB
BNI tak agresif mematok target kredit korporasi
ILUSTRASI. Cuaca hari ini Kamis (20/10) di Jakarta dan sekitarnya dari BMKG cerah berawan hingga hujan petir. ANTARA FOTO/Galih Pradipta.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tak seoptimis tahun lalu mengucurkan kredit korporasi. Krishna R Suprapto, Direktur Bisnis BNI, memproyeksikan pertumbuhan kredit korporasi maksimal 12% di tahun ini.

Pertumbuhan kredit jauh lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan kredit korporasi yang tumbuh hingga 55,4% di tahun lalu. Per Desember 2013, Bank BNI mencatat kredit korporasi sebesar Rp 112,23 triliun, sedangkan tahun sebelumnya Rp 72,23 triliun.

"Sektor korporasi yang potensial untuk dibiayai energi, agri, kimia, dan infrastruktur," kata Krishna.

Bank berlogo 46 ini mencatat, plafon kredit yang besar pada beberapa sektor. Misalnya, plafon kredit konstruksi dan transportasi sebesar Rp 29,76 triliun dengan outstanding kredit Rp 18,90 triliun.

Kemudian plafon kredit untuk pembangkit listrik sebesar Rp 18,55 triliun dengan outstanding sudah sebesar Rp 13,56 triliun. Sedangkan plafon untuk kredit telekomunikasi sebesar Rp 9,73 triliun dengan outstanding Rp 6,77 triliun. Serta, plafon kredit untuk sektor minyak dan gas sebesar Rp 16,70 triliun dengan outstanding Rp 13,80 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×