Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membidik pertumbuhan kredit korporasi sebesar 14% tahun 2014. Target ini sejatinya lebih rendah ketimbang realisasi pertumbuhan kredit korporasi tahun lalu yang mencapai 21%.
Jika akhir tahun lalu, kucuran kredit korporasi BCA Rp 103,08 triliun, artinya tahun ini perusahaan mengincar kucuran kredit Rp 117,51 triliun. "Permintaan kredit korporasi seperti investasi tidak akan besar, kecuali komitmen kredit akan dikucurkan," kata Dahlia Mansor Ariotedjo, Direktur Korporasi BCA.
Dia menjelaskan, permintaan kredit investasi baru tidak akan besar karena mereka sudah mengajukan komitmen kredit pada tahun lalu. Kemungkinan pencairan kredit akan terjadi pada tahun 2014 ini.
Sebagai gambaran, pada awal tahun, permintaan pencairan kredit akan besar dari sektor makanan dan minuman, plastik dan kimia, perkebunan dan pertanian, serta kredit untuk energi misalnya ke Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Menurut dia, sektor korporasi yang masih potensial untuk dibiayai adalah manufaktur, makanan dan minuman, perkebunan, tekstil, dan perkebunan. Sedangkan, sektor kredit korporasi yang tidak akan besar adalah batubara, kecuali ada permintaan dari debitur. "Kredit ke batubara tidak akan besar, karena kami kalah bersaing dengan Bank BUMN yang besar mengalirkan kredit kesana," tambah Dahlia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News