Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menargetkan kapitalisasi pasar sahamnya di tahun depan bisa mengalami kenaikan sebesar 26,3% menjadi Rp 120 triliun. Saat ini, kapitalisasi pasar BNI sebesar Rp 95 triliun atau berada di urutan 7 setelah BCA, BRI, dan Bank Mandiri.
Direktur Utama BNI Achmad Baequni mengatakan, perseroan harus realistis mematok pertumbuhan kapitalisasi market tahun depan. Walaupun proyeksi pertumbuhan kredit tahun depan masih di atas ekspektasi pemerintah, yaitu 14% sampai 16%, namun BNI masih berupaya menjaga NPL dengan meningkatkan CKPN diangka 150% dari posisi tahun ini yaitu 140%.
“Kalau bisa mencapai paling tidak tembus diatas Rp 120 triliun saja kita sudah senang banget," ujar Baequni, Rabu (25/11).
Kedepannya diharapkan dengan semakin stabil dan tingginya pertumbuhan ekonomi, maka indeks Bursa Efek Indonesia juga akan semakin tinggi. Untuk menjaga kepercayaan investor, BNI akan senantiasa menjaga tata kelola dan goods corporate governance (GCG) secara konsisten.
Sebagai informasi, BNI merupakan bank milik negara pertama yang mencatatkan diri di bursa pada 25 November 1996. Jika dibandingkan 19 tahun lalu, menurut Baequni, banyak indikator yang menunjukkan pertumbuhan bank berlogo 46 ini.
Beberapa diantaranya adalah pertumbuhan aset sebesar 13 kali lipat menjadi Rp 450 triliun. Kedua, pertumbuhan kredit yang mengalami kenaikan 13 kali lipat menjadi Rp 300 triilun. Ketiga, DPK mengalami kenaikan 18 kali menjadi Rp 350 triliun.
Keempat, laba bersih perseroan dalam 19 tahun mencatatkan kenaikan sebesar 32 kali lipat. Sedangkan kelima adalah harga saham per lembar juga meningkat 7 kali lipat dibandingkan 19 tahun yang lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News