Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan menerbitkan obligasi perpetual sebesar US$ 600 juta atau sekitar Rp 8,56 triliun. Obligasi ini ditawarkan dengan imbal hasil 4,3% per tahun.
BNI telah menyelesaikan roadshow, penawaran dan pricing sehubungan dengan rencana penerbitan obligasi berkarakteristik modal atau BNI Additional Tier 1 Perpetual Non-Cumulative Capital Securities tersebut pada 16 September 2021 lalu.
Obligasi perpetual ini akan dicatatkan di Bursa Saham Singapura. Penerbitannya disesuaikan dengan ketentuan Peraturan S dari US Securities Act. Penerbitan surat utang ini bertujuan sebagai instrumen modal inti tambahan tier 1.
"Dana hasil rencana penerbitan Efek Modal AT-1 akan digunakan untuk menambah modal inti tambahan bank. Tujuan umum nya yaitu untuk penguatan modal, meningkatkan pembiayaan serta untuk memperkuat komposisi struktur dana jangka panjang," kata Sekretaris Perusahaan BNI, Mucharom daam keterbukaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/9).
Baca Juga: IHSG merosot 1,17%, saham-saham ini banyak dilego asing pada sesi I
Dalam penerbitan tersebut, Perseroan mengikutsertakan beberapa pihak yang bertindak sebagai Manager penunjang penerbitan, dimana salah satunya adalah BNI Securities Pte. Ltd (BSPL).
BSPL merupakan perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki secara langsung oleh BNI Sekuritas ("BNIS"). Perseroan merupakan pengendali BNIS dengan kepemilikan sebesar 75%.
Atas jasa yang diberikan sesuai dengan Subscription Agreement yang telah ditandatangani oleh Para Pihak, BNI telaah meneken transaksi pemberian fee kepada BSPL senilai US$ 220.000 atau sekitar Rp 3,14 miliar (kurs Rp 14.300).
Selanjutnya: BNI: Transaksi kartu kredit diharapkan bisa di atas 2% dari semester I di akhir tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News