Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bosowa Corporindo, perusahaan dengan bisnis terintegrasi dari Kawasan Timur Indonesia, terus melanjutkan usahanya memperkuat bisnis di sektor keuangan. Setelah sebelumnya mengembangkan jasa sekuritas melalui PT Bosowa Sekuritas, kini Bosowa mendorong pertumbuhan bisnis sektor asuransi melalui PT Asuransi Bosowa Periskop.
Bosowa Corporindo akan menambah modal bagi Asuransi Bosowa Periskop untuk memperkuat perusahaan asuransi ini di industri perasuransian Tanah Air.
Direktur Bosowa Corporindo Sadikin Aksa mengatakan perseroan akan terus memperkuat bisnis di sektor keuangan dengan terus mendorong pertumbuhan bisnis masing-masing sektor bisnis di jasa keuangan.
“Kali ini kami akan meningkatkan modal bagi Asuransi Bosowa Periskop, dan kami targetkan pada tahun depan mampu mencapai Rp 100 miliar,” kata Sadikin kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/11).
Sadikin menambahkan pihaknya optimistis mampu mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dari industri perasuransian nasional di tengah aturan dari regulator yang semakin ketat.
Asuransi Bosowa Periskop dapat memaksimalkan pasar investor ritel di asuransi yang masih sangat rendah. Menurut Sadikin, masyarakat yang memiliki asuransi saat ini masih kurang dari 5% dibandingkan populasi 240 juta jiwa.
Disisi lain, kelas menengah yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat, bahkan diperkirakan jumlah kelas menengah Indonesia akan menjadi 140 juta pada 2020. Bagi industri asuransi, ini merupakan potensi pasar yang sangat menjanjikan.
“Berdasarkan itulah, jika melihat ke depan, asuransi akan semakin dicari,” kata Sadikin.
Premi tumbuh
President Director Asuransi Bosowa Periskop Frits Salawati mengatakan perolehan premi Asuransi Bosowa Periskop sampai akhir tahun 2013 ditargetkan sebesar Rp 150 miliar atau diperkirakan tumbuh 45,63% dibanding posisi akhir 2012 yang masih Rp 103 miliar.
“Target pertumbuhan premi ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan industri yang hanya 12%-15% dalam setahun,” kata Frits.
Peningkatan juga terlihat pada asset, pada periode September 2013, total aset menanjak 41% menjadi Rp 187,41 miliar dari posisi September 2012 yang masih Rp 133,26 miliar.
Frits menjelaskan pertumbuhan premi ini seiring diversifikasi bisnis perusahaan dari sebelumnya yang menyasar sektor korporasi, kini mulai mengembangkan bisnis ke sektor ritel melalui produk health insurance atau asuransi kesehatan. Saat ini pihaknya sudah bekerjasama dengan sekitar 800 rumah sakit dan klinik kesehatan di seluruh Indonesia.
Menurutnya, kesuksesan Asuransi Bosowa Periskop ini tak terlepas dari peranan Bosowa Corporindo selaku holding yang ingin memperkuat posisi perseroan sebagai grup yang memiliki bisnis jasa keuangan yang solid dan kredible.
Disisi lain, Frits menambahkan Asuransi Bosowa Periskop berencana merubah nama menjadi Bosowa Asuransi yang ditarget efektif pada akhir tahun ini. Perubahan nama ini untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu unit bisnis dari Bosowa Corporindo, holding usahanya.
“Saat ini pergantian nama masih dalam proses sesuai ketentuan. Diharapkan dengan penggantian nama ini semakin meningkatkan volume bisnis Asuransi Bosowa,” kata Frits.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News