Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) masih mematok target pertumbuhan kredit di semester II-2017 sejalan dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) awal tahun 2017. Segmen kredit yang menjadi incaran BPD adalah kredit konsumer, kredit usaha kecil dan menengah (UKM) serta kredit infrastruktur.
Direktur Utama BPD Sumsel Babel Muhammad Adil mengatakan, pihaknya masih mematok target pertumbuhan kredit sebesar 10%-12,5% pada tahun ini. Artinya, realisasi kredit akan berkisar Rp 13,79 triliun-Rp 14,10 triliun di akhir tahun ini dari realisasi kredit akhir tahun lalu senilai Rp 12,53 triliun.
“Sampai saat ini realisasi kredit sudah mencapai Rp 13,2 triliun,” kata Adil, Sabtu (17/6).
Adapun, realisai kredit senilai Rp 12,34 triliun per Mei 2017. BPD Sumselbabel mencatat sekitar 70% kredit mengalir ke segmen konsumer dan 30% kredit berada di kredit produktif seperti UKM.
Head of Corporate Secretary BPD Jawa Timur (Bank Jatim) Ferdian Satyagraha menuturkan, pihaknya juga tak mengubah target kredit untuk semester II nanti. Bank Jatim membidik pertumbuhan kredit sebesar 12% atau mencapai Rp 32,30 triliun di akhir tahun ini dari posisi realisasi kredit senilai Rp 28,84 triliun per akhir tahun lalu.
Bank Jatim akan membidik segmen kredit konsumsi seperti multiguna untuk PNS, pegawai BUMD, dan pegawai swasta. Kemudian, sasaran kredit ke produktif seperti mikro kecil, korporasi untuk pembangunan rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi dan tol.
“Tren kredit produktif seperti UKM dan infrastruktur mulai naik di Juni 2017,” ucapnya. Untuk mencapai target kredit, bank yang berpusat di Jawa Timur ini berencana untuk merevisi tingkat suku bunga kredit dengan rencana penurunan 0,5%-1% di semester II nanti, serta promosi dan hadiah untuk produk kredit.
Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI), BPD hanya mencatat pertumbuhan kredit 8,84% atau senilai Rp 357,47 triliun per Maret 2017 dibandingkan posisi Rp 328,19 triliun per Maret 2016. Adapun nilai kredit bermasalah senilai Rp 13,10 triliun dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) 3,66%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News