Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Sejumlah bank pembangunan daerah berupaya memacu kredit sindikasi di tahun ini. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk adalah salah satu bank yang menikmati besarnya kenaikan kredit sindikasi pada tahun ini.
Sampai April 2016, kredit sindikasi bank berkode BJTM ini mengalami kenaikan sebesar 13,9% yoy menjadi Rp 1,39 triliun. Angka pertumbuhan kredit sindikasi BJTM sampai April 2016 melebihi pertumbuhan kredit Bank Jatim sebesar 6,17%.
Menurut Head of Corporate Secretary Division PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk Ferdian Satyagraha, kendati proporsi kredit sindikasi dibandingkan dengan total kredit masih kecil, namun sampai akhir tahun ditargetkan kredit sindikasi bisa tumbuh mencapai 10% year on year (yoy).
“Target ini bisa tercapai dengan secara aktif dalam pembangunan infrastruktur,” ujar Ferdian kepada KONTAN, Kamis, (17/6).
Ferdian mengatakan, sebagian besar kredit sindikasi ini berasal dari pembangunan jalan tol dan pembangkit listrik. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk tidak mau kalah.
Menurut Ahmad Irfan, Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk sampai akhir tahun diproyeksi kredit sindikasi bank berkode BJBR ini bisa mencapai 15% yoy.
“Hal ini bisa mendorong pertumbuhan kredit infrastruktur sebesar 20% yoy,” ujar Ahmad Irfan.
Ahmad mengatakan, untuk kenaikan kredit sindikasi pada semester II-2016, sebagian besar akan disumbangkan oleh proyek infrastruktur pemerintah dan swasta seperti Tol Cipali, Jalan Tol Cisumdawu. Selain itu, dari proyek-proyek infrastrukur di luar Jawa seperti pembangunan tol Sumatera, dan pembangunan tol di Jawa Timur.
Suartini, Direktur Komersial Bank Jabar Banten mengatakan, selain proyek dari pemerintah pusat, untuk BJBR juga ada beberapa proyek yang berasal dari pemerintah daerah.
“Pada semester II 2016, proyeksi kredit infrastruktur BJBR ditargetkan Rp 3 triliun,” ujar Suartini.
Untuk NPL kredit sindikasi, menurut Suartini, akan terus dijaga. Saat ini, kata dia, pembayaran cicilan dan pengawasan langsung terus dilakukan oleh BJBR.
BPD DIY juga menargetkan kredit sindikasi pada semester II-2016 mencapai Rp 500 miliar.
Direktur Utama BPD DIY Bambang Setiawan mengatakan, jika dilihat, target pertumbuhan kredit pada 2016 ini adalah sebesar 15% yoy.
“Sampai akhir tahun secara keseluruhan ditambah kredit sindikasi semester satu tercatat adalah sebesar Rp 800 miliar,” ujar Bambang kepada KONTAN, Kamis (17/6).
Bambang mengatakan, mayoritas kredit sindikasi ini adalah untuk pembiyaaan multifinance, properti dan manufaktur.
Muhammad Syachroni Direktur Bisnis Bank Lampung juga mengaku sampai saat ini ada beberapa tawaran dari bank BUMN untuk ikut serta dalam kredit sindikasi infrastruktur. “Saat ini sedang menunggu proposal, kami sedang merevisi target RBB pada akhir Juni 2016, ujar Syachroni kepada KONTAN, Kamis (17/6).
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tercatat sampai April 2016, kredit kontruksi BPD mengalami kenaikan 2,52% yoy menjadi Rp 16,15 triliun. Namun tercatat khusus untuk NPL sektor kotruksi tercatat walaupun mengalami penurunan sebesar 106bps yoy namun sampai April 2016 NPL sektor konstruksi BPD masih cukup tinggi yaitu berada diangka 17,64%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News