kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,66   8,93   1.01%
  • EMAS1.363.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPJS Ketenagakerjaan Proyeksikan Hasil Investasi Rp 55,28 Triliun pada Akhir 2024


Jumat, 07 Juni 2024 / 14:51 WIB
BPJS Ketenagakerjaan Proyeksikan Hasil Investasi Rp 55,28 Triliun pada Akhir 2024
ILUSTRASI. Pelayanan peserta di kantor BPJS Ketenagakerjaan cabang Sudirman, Jakarta, Selasa (15/2/2022). BPJS Ketenagakerjaan Incar Hasil Investasi Sebesar Rp 55,28 triliun di 2024


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. BPJS Ketenagakerjaan, atau BP Jamsostek, memproyeksikan hasil investasi mereka mencapai Rp 55,28 triliun pada akhir tahun 2024. Hingga 31 April 2024, BP Jamsostek telah mencatat hasil investasi sebesar Rp 16,34 triliun, atau sekitar 29,5% dari target tahunan mereka.

Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Oni Marbun, menyatakan bahwa seluruh hasil investasi ini akan diolah dan dikembalikan kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan dalam bentuk berbagai manfaat.

"Kami optimis hingga akhir tahun 2024 hasil investasi mampu mencapai Rp 55,28 triliun. Tentunya seluruh hasil investasi akan dikembalikan kepada peserta dalam bentuk manfaat," ucapnya kepada Kontan, Jumat (7/6).

Baca Juga: Upaya BPJamsostek Kelapa Gading Kurangi Penggunaan Plastik

Pada periode yang sama, April 2024, total dana kelolaan BP Jamsostek mencapai Rp 735 triliun, meningkat 12% dibandingkan dengan April 2023. Dana ini dihimpun dari berbagai program yang ditawarkan BP Jamsostek.

Secara rinci, dana kelolaan terbesar berasal dari program Jaminan Hari Tua (JHT) dengan nilai Rp 425,16 triliun. Program Jaminan Pensiun (JP) menyumbang Rp 137,97 triliun, sedangkan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) masing-masing berkontribusi sebesar Rp 54,34 triliun dan Rp 15,56 triliun. 

Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) menyumbang Rp 9,62 triliun, sementara program BPJS lainnya memberikan kontribusi Rp 12,7 triliun.

Dalam hal penempatan investasi, Oni menjelaskan bahwa BP Jamsostek paling banyak mengalokasikan dananya di Surat Utang Negara (SUN) dengan porsi sebesar 71,93%. 

Baca Juga: Tapera: Tabungan Kepercayaan Rakyat

SUN dipilih karena dianggap sebagai instrumen investasi dengan risiko gagal bayar yang rendah. Selain itu, investasi juga ditempatkan di deposito sebesar 14,25%, saham 8,46%, dan reksadana sekitar 5,01%. Properti dan penyertaan masing-masing mendapatkan porsi sebesar 0,28% dan 0,08%.

Dengan strategi investasi yang beragam ini, BP Jamsostek berharap dapat memberikan manfaat optimal kepada para pesertanya dan mencapai target investasi tahunannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×