Reporter: Dina Farisah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) ekstra hati-hati dalam mengelola dana peserta. Pihaknya berupaya membiakkan dana tersebut melalui raihan hasil investasi yang optimal.
Jeffry Haryadi, Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan mengatakan, hasil investasi per akhir Januari sekitar Rp 1,2 triliun. Pihaknya menargetkan hasil investasi pada akhir tahun dapat tumbuh menjadi Rp 21 triliun. Untuk itu, BPJS Ketenagakerjaan telah menyusun strategi investasi yang tokcer.
"Interval alokasi asset masih kurang lebih sama. Alokasi dilihat melalui interval. Jadi bisa bergeser plus minus 2% untuk masing-masing instrumen investasi," terang Jeffry kepada KONTAN, Rabu (10/2).
Tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan masih optimistis mengalokasikan dana kelolaan pada instrumen obligasi dengan porsi terbesar. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya mengatakan, berdasarkan ketentuan, pihaknya diperbolehkan memarkirkan 44%-48% dana kelolaan pada instrumen obligasi. Tahun ini, pihaknya membenamkan sekitar 48% dana kelolaan pada instrumen tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News