kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BPR ingin terlibat pengucuran KUR


Selasa, 23 November 2010 / 19:33 WIB
ILUSTRASI. Indonesia Games Championship


Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) meminta pemerintah melibatkan mereka dalam pengucuran kredit usaha rakyat (KUR). Terutama, KUR yang mengalir kepada para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Sebab, menurut Ketua Perhimpunan BPR Indonesia (Perbarindo), Joko Suyanto sudah banyak BPR yang berada di kota kecamatan. "Kami mohon BPR bisa dilibatkan secara langsung dalam penyaluran KUR bagi UKM di daerah," ujar kata Joko Suyanto saat bertemu Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (23/11).

Artinya, kata Joko, secara geografis BPR memang dekat dengan UKM yang basisnya banyak di kecamatan. Cuma, saat ini penyaluran KUR masih didominasi bank umum pemerintah. "Harapannya BPR jadi garda terdepan," kata Joko.

Menurut Joko, Wakil Presiden (Wapres) Boediono dalam pertemuan tadi tidak memberikan arahan soal keinginan BPR terlibat dalam KUR. Dia mengatakan, Wapres hanya meminta BPR dikelola dengan kompetensi dan integritas.

KUR merupakan salah satu program pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus mengurangi tingkat kemiskinan. Saat ini, pemerintah telah meningkatkan plafon KUR non jaminan dari sebelumnya Rp 5 juta menjadi Rp 20 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×