kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI Agro mengantongi peringkat idAA


Kamis, 11 Maret 2021 / 09:26 WIB
BRI Agro mengantongi peringkat idAA
ILUSTRASI. Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang sangat kuat dari pemegang saham pengendali BRI Agro.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek (Pefindo) menegaskan peringkat idAA untuk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) dan Obligasi I/2017 dengan outlook stabil. 

"Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan obligor lain," kata Pefindo dalam keterangan resmi, Senin (8/3). 

Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang sangat kuat dari pemegang saham pengendali, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Kemudian profil permodalan yang sangat kuat, dan posisi usaha di atas rata-rata.

Namun peringkat dibatasi oleh kualitas aset yang lemah, profitabilitas yang di bawah rata-rata, dan profil pendanaan ritel yang kurang berkembang. Peringkat bank dengan kode saham AGRO ini dapat dinaikkan jika ada peningkatan dukungan dari BRI, yang dapat dipicu oleh semakin besarnya kontribusi yang diberikan BRI Agro secara signifikan. 

Baca Juga: BRI Agro lihat peluang kredit modal kerja di pertanian hingga kesehatan untuk 2021

Di sisi lain, peringkat BRI Agro dapat turun jika ada pelemahan dukungan dari BBRI, seperti berkurangnya jumlah kepemilikan secara material, atau kontribusi BRI Agro terhadap BRI menurun secara tajam karena indikator posisi usaha atau profitabilitas yang memburuk.

Pefindo menilai, BRI Agro dapat mengelola dampak pandemi karena didukung pengelola manajemen aset liabilitas, cadangan likuiditas yang memadai termasuk tambahan likuiditas yang berasal dari penurunan tarif giro wajib minimum. Lalu hanya sedikit tekanan terhadap risiko penarikan dana pihak ketiga

Namun Pefindo tidak dapat mengabaikan eksposur Bank yang cukup besar ke sektor-sektor yang terkena dampak Covid-19, seperti manufaktur, perdagangan, restoran & hotel, transportasi, dan konstruksi, yang berkontribusi 39,5% dari total portofolio pinjaman per 31 Desember 2020. 

"Tunggakan pinjaman dari sektor-sektor ini berpotensi memperburuk kualitas aset dan profitabilitas bank yang moderat. Pefindo akan terus memantau secara dekat dampak pandemi terhadap kinerja dan profil kredit bank secara keseluruhan," tutupnya.

Selanjutnya: Pendanaan dari korporasi bantu fintech perluas penyaluran pinjaman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×