Reporter: Nina Dwiantika | Editor: A.Herry Prasetyo
JAKARTA. Simpanan nasabah tajir diperkirakan akan terus meningkat. Tak pelak, persaingan di bisnis wealth menagement juga bakalĀ semakin ketat. Karena itu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyiapkan sejumlah strategi menghadapi perebutan sumber dana mahal antarbank pada tahun depan.
Toni Soetirto, Direktur Bisnis Konsumer BRI, mengatakan untuk menarik sumber dana dari nasabah berkantung tebal, BRI akan memberikan imbal hasil besar. BRI juga akan menawarkan produk yang menarik serta aman dan memberikan layanan ekstra. Melalui layanan BRI Prioritas, Toni optimistis, dana kelolaan nasabah kaya tumbuh 20% dan jumlah nasabah tajir meningkat 25% pada tahun depan.
Hingga Oktober 2013, jumlah nasabah BRI Prioritas mencapai lebih dari 30.000 orang dengan dana kelolaan sebesar Rp 35 triliun. "Pada akhir tahun 2013, kami berharap dana kelolaan mencapai lebih dari Rp 35 triliun," kata Toni.
Demi mencapai target tahun depan, BRI akan menambah 26 cabang layanan wealth management yang terdiri dari enam cabang BRI Prioritas dan 20 cabang BRI Prioritas Lounge pada tahun 2014. Sayang, Toni enggan menyampaikan jumlah investasi yang akan dikucurkan. Hingga kini, BRI memiliki cabang BRI Prioritas sebanyak 88 kantor.
Penambahan kantor cabang layanan nasabah kaya memang efektif menambah dana kelolaan. Terbukti, BRI Prioritas di kawasan Pluit, Jakarta Utara, yang diresmikan Selasa (26/11), bisa meraih dana Rp 300 miliar dari 100 nasabah dalam sepekan.
Tak cuma menambah pendanaan, BRI berharap penambahan kantor layanan wealth managementĀ akan meningkatkan pendapatan komisi melalui transaksi pembelian produk investasi dan bancassurance. Widodo Januarso, General Manager Funding and Services Division BRI, mengatakan perolehan pendapatan komisi bisnis wealth management masih kecil, yakni di kisaran Rp 200 miliar-Rp 300 miliar.
Mengincar penambahan pendapatan, BRI berniat meningkatkan kemitraan dengan perusahaan asuransi. BRI juga akan meluncurkan bancassurance yang menyasar nasabah mikro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News