Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk menargetkan kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tahun depan bisa tumbuh di level 21%. Angka ini jauh di atas ketentuan penyaluran kredit Bank Indonesia yang memperkirakan perlambatan kredit tahun 2014 mendatang diangka 16%-18%.
Direktur Bisnis UMKM BRI Djarot Kusumayakti mengungkapkan, pihaknya menargetkan angka kredit lebih tinggi dibanding ketentuan BI lantaran menurutnya sektor UMKM seperti warung makan, bengkel, pertanian tidak bisa diminta menurunkan kinerja usahanya.
"Kalau usaha besar diminta stagnan masih bisa. Tapi kalau UMKM seperti warung makan, bengkel, pertanian diminta utk menurunkan usahanya, ya susah. Jadi tetap harus disalurkan," ujar Djarot dalam acara Global Enterpreunership Week 2013, di Gedung BI, Jakarta, Rabu (20/11).
Meski begitu, secara keseluruhan BRI akan mengerem pertumbuhan penyaluran kreditnya pada tahun depan. Hal ini seperti ketentuan yang telah ditetapkan oleh BI. Namun, khusus untuk penyaluran kredit UMKM, BRI akan tetap menyalurkan kredit di atas ketentuan yang telah ditetapkan BI.
Lebih lanjut Djarot menambahkan, untuk tahun ini, BRI menargetkan penyaluran kredit di level 23%-25%. Sementara itu, untuk rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada sektor UMKM, dianggap masih lebih baik dibanding semester sebelumnya.
Namun, Djarot belum dapat mengungkapkan besaran NPL hingga kuartal III ini. "Saya tidak ingat per sektor. Tapi yang pasti masih tidak lebih buruk dari semester yang lalu. Artinya lebih baik," ungkap Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News