CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

BRI Catat Kredit Restrukturisasi Covid-19 Tersisa Rp 67,5 Triliun Hingga Oktober 2023


Minggu, 03 Desember 2023 / 21:52 WIB
BRI Catat Kredit Restrukturisasi Covid-19 Tersisa Rp 67,5 Triliun Hingga Oktober 2023
ILUSTRASI. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 tersisa Rp 67,5 triliun hingga Oktober 2023.


Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 tersisa Rp 67,5 triliun hingga Oktober 2023.

Besaran portofolio kredit restrukturisasi tersebut menurun hingga Rp 39,7 triliun dari posisi Desember 2022 yang sebesar Rp 107,2 triliun.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan, pihaknya telah memperketat persyaratan nasabah yang dapat dilakukan restrukturisasi Covid, sehingga penambahan restrukturisasi Covid baru cukup terbatas. Hal itu sebagai langkah antisipatif merespon rencana pemberhentian relaksasi restrukturisasi Covid-19 di Maret 2024.

Selain itu, Hendy menyebut, BRI juga telah mengimplementasikan strategi soft-landing dengan penghapusbukuan kredit bermasalah terdampak Covid-19.

“Kami optimistis berakhirnya relaksasi pada Maret tahun depan tidak akan berdampak signifikan pada kinerja kualitas kredit maupun kinerja keuangan BRI secara umum,” ucap Hendy kepada Kontan.co.id, Jum’at (1/12).

Baca Juga: Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Siap Mengguyur Dividen Jumbo

Hendy optimistis BRI dapat menjaga rasio NPL dikisaran 2,8% hingga 3,0% pada tahun 2024. Hendy bilang, mayoritas segmen yang masih membebani portfolio NPL datang dari kredit UMKM, terutama di sektor makanan & minuman, serta keperluan rumah tangga. Adapun NPL BRI ada di level 3,07% per September 2023, turun tipis dari 3,09% pada September 2022.

Dari eksposur tersebut, BRI telah mencadangkan CKPN sebesar Rp 22,4 triliun atau menggambarkan Loan at Risk (LAR) Coverage sekitar 37,1%.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kredit berisiko dari portofolio restrukturisasi kredit perbankan terkait Covid 19 per September 2023 mencapai Rp 316,98 triliun dengan total debitur 1,32 juta. Adapun rasio loan at risk (LAR) tercatat sebesar 12,07%.

Artinya, jumlah kredit berisiko menjadi non performing loan atau NPL mencapai Rp 38,25 triliun. Angka ini berpotensi mendorong peningkatan rasio NPL perbankan tahun depan. Adapun per September, NPL perbankan tercatat di level 2,43%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×