Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) optimistis pembiayaan baru akan naik pada tahun depan seiring adanya pemilu 2024. Oleh karena itu, Plt Direktur Utama BRI Finance Primartono Gunawan mengatakan pihaknya memasang target lebih dari pencapaian pada 2023.
"Secara target, perusahaan akan bertumbuh lebih dari 15% pada tahun depan dari pencapaian sepanjang 2023," ucapnya kepada Kontan.co.id, Senin (30/10).
Primartono tak memungkiri, pemilu 2024 juga akan berpengaruh ke beberapa sektor perekonomian. Namun, BRI Finance memproyeksikan dengan adanya pemilu tersebut akan ada kenaikan tingkat konsumsi pada konsumen sehingga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi, hingga investasi Indonesia.
Dia menyebut dengan strategi-strategi bisnis yang sudah dirancang dari akhir tahun ini, diharapkan dapat membantu pencapaian target pembiayaan BRI Finance pada tahun depan.
Baca Juga: Sejumlah Multifinance Catatkan Kinerja Positif Pembiayaan Multiguna
Salah satu strategi perusahaan untuk mencapai target 2024, yakni BRI Finance selaku anak perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan fokus membangun penguatan sinergi dengan BRI serta memperkuat risk management untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Sementara itu, di tengah maraknya isu kenaikan suku bunga BI terhadap bisnis multifinance, Primartono menyebut BRI Finance masih bisa bersaing memberikan pembiayaan multiguna dan investasi sehingga dapat meningkatkan penyaluran pembiayaan dari periode sebelumnya.
"Tercatat, hingga akhir September 2023, BRI Finance mampu memberikan total penyaluran pembiayaan sebesar Rp 4,19 triliun. Angka penyaluran tersebut masih didominasi oleh sektor pembiayaan konsumer," katanya.
Menurut Primartono, kenaikan suku bunga BI7DRR sebesar 25 bps menjadi 6% pada pekan lalu, pasti akan memberikan dampak terhadap perusahaan multifinance. Khususnya, sebagai anak perusahaan yang pendanaannya berasal dari perbankan, pemberian suku bunga pembiayaan juga akan mengikuti kenaikan suku bunga pendanaan dari perbankan.
Baca Juga: Pembiayaan Multiguna Multifinance Naik Dua Digit
Namun, kata dia, seiring dengan kenaikan suku bunga tersebut, BRI Finance optimistis bahwa kenaikan tersebut tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap suku bunga pembiayaan kendaraan.
Dia menyatakan suku bunga pembiayaan yang diterapkan pada masing-masing produk besarannya berbeda-beda. Secara rinci, pembiayaan mobil baru, suku bunga mulai dari 0,48% per bulan dengan tenor pembiayaan maksimal 6 tahun. Selanjutnya, pembiayaan mobil bekas dan fasilitas dana, suku bunga mulai dari 0,53% per bulan.
"Dengan adanya kenaikan BI7DRR per Oktober 2023, BRI Finance juga akan melakukan penyesuaian suku bunga secara bertahap yang disesuaikan dengan keadaan dan permintaan berdasarkan risk based pricing pada masing-masing produk," ujar Primartono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News