kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI Finance Targetkan Total Pembiayaan Baru Tembus Rp 5 Triliun di Tahun 2022


Selasa, 19 Juli 2022 / 13:02 WIB
BRI Finance Targetkan Total Pembiayaan Baru Tembus Rp 5 Triliun di Tahun 2022
ILUSTRASI. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) targetkan pembiayaan baru tembus Rp 5 triliun


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Multifinance Indonesia atau BRI Finance (BRIF) menargetkan total pembiayaan baru bisa tembus di atas Rp 5 triliun pada tahun 2022.

Direktur Utama BRIF Azizatun Azhimah mengatakan, ekspektasi itu berasal dari pembiayaan mobil baru, bekas, dan sepeda motor.

Azizatun menambahkan, BRI Finance menawarkan tiga jenis pembiayaan, yaitu pembiayaan konsumer, komersial dan korporasi. Pembiayaan konsumer meliputi pembiayaan mobil baru (NewCAR), mobil bekas (BRIfused), pembiayaan motor (BRIFmotorcycle), dan pembiayaan fasilitas dana melalui BRIfast.

Sementara pembiayaan komersial, menurut Azizatun, terbagi dalam dua jenis yaitu pembiayaan investasi (BRIFCommercial) dan pembiayaan modal kerja dan SPK financing (BRIeFing Solusi Modal Kerja). Adapun pembiayaan korporasi mencakup pembiayaan COP, MOP dan sewa operasi (BRIFLEET).

Per Mei 2022, total piutang pembiayaan BRI Finance mencapai Rp 5,6 triliun. Angka tersebut naik sekitar 29% secara tahunan (yoy) dan tumbuh sekitar 18% dari Desember 2021 (ytd).

Baca Juga: BRI Finance Akan Terbitkan Obligasi Dengan Target Dana Capai Rp 700 Miliar

Per Mei 2022, porsi piutang pembiayaan multiguna dari BRI Finance tercatat sebesar 68%, naik dari posisi di Desember 2021 yang masih 59%.

Selain itu, BRI Finance juga berhasil meningkatkan kinerja keuangan dan kualitas aset. Total aset tercatat sebesar Rp 6,3 triliun pada Mei 2022 atau naik 21% ytd. Kontribusi terbesar dari peningkatan aset berasal dari piutang pembiayaan konsumen dan kenaikan pada aset sewa operasi.

Selama 2021, BRI Finance mampu membukukan pendapatan operasional sebesar Rp 612 miliar, naik sebesar 24% dari Rp 493 miliar pada 2020. Pencapaian ini sejalan dengan pertumbuhan pada piutang pembiayaan.

Sementara beban operasional relatif terjaga dengan naik sebesar 15% dari Rp 482 miliar pada 2020 menjadi Rp 555 miliar pada 2021.

Laba bersih BRI Finance tercatat sebesar Rp 43 miliar pada 2021 atau melesat 803% dibandingkan dengan hanya sebesar Rp5 miliar pada 2020. ROE tercatat meningkat menjadi 3,8% pada 2021. Laju pertumbuhan laba bersih BRI Finance tercatat jauh di atas rata-rata industri yang mencatat pertumbuhan sebesar 118%.

Azizatun mengemukakan, sampai dengan Mei 2022, pendapatan operasional BRI Finance telah mencapai Rp 327 miliar. Ini lebih dari setengah pencapaian BRI Finance pada 2021 dan meningkat 48% dari raihan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 220 miliar. Pendapatan BRI Finance meningkat selaras dengan pertumbuhan pada portofolio pembiayaan.

“Laba bersih BRIF mencapai Rp 25 miliar pada Mei 2022 atau naik signifikan 126% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11 miliar. Pencapaian ini sejalan dengan peningkatan signifikan pada pendapatan, sementara beban relatif dapat terjaga,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (19/7).

Baca Juga: BRI Finance Targetkan Pembiayaan Konsumer Capai Rp 4,1 Triliun pada Tahun Ini

Azizatun menambahkan, BRI Finance berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 700 miliar tahun ini. Dana hasil penawaran umum obligasi BRIF akan digunakan untuk ekspansi bisnis berupa pemberian fasilitas pembiayaan kepada calon-calon debitur.

Obligasi BRI Finance telah mendapat peringkat idAA (double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Azizatun mengemukakan, sebagai bagian dari BRI Group, BRI Finance memiliki aspirasi menjadi multifinance dengan total aset di atas Rp 10 triliun pada 2024 dan fokus pada pembiayaan konsumer.

“Pada semester II tahun 2022, manajemen BRI Finance melakukan sejumlah strategi bisnis, di antaranya, optimalisasi single gateway auto loan BRI Group, pengembangan digitalisasi bisnis dan payment gateway, penguatan struktur, kebijakan, dan digitalisasi sistem sumber daya manusia (SDM), dan implementasi fast track approval,” tutup Azizatun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×