Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) bersama Bank Indonesia dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei menggelar literasi keuangan di Indonesia Exhibition Center Taipei, Taiwan pada Minggu (25/8).
Acara diselenggarakan guna memberikan edukasi kepada para pekerja migran Indonesia di Taipei terkait remitansi alias pengiriman uang ke Indonesia.
Baca Juga: Sampai bulan Juli, BNI Multifinance catatkan kenaikan pembiayaan sebesar 27,81%
“Kami antusias untuk menggelar pembekalan semacam ini agar para pahlawan devisa juga ter-update mengenai fasilitas dan fitur-fitur yang bisa dilayani oleh jaringan Bank BRI di luar negeri,” ungkap Bambang Tribaroto, Corporate Secretary Bank BRI dalam keterangan resminya, Senin (26/8).
Acara dibuka oleh Kepala KDEI Taipei Didi Sumedi, dan dilanjutkan sesi pembekalan tentang remitansi oleh Deputi Direktur Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia Apep M. Komarna.
PMI sendiri merupakan salah satu penyumbang devisa bagi Indonesia. Menurut data Bank Indonesia pada tahun 2018, tercatat dana remitansi yang dikirimkan oleh PMI selama setahun sebesar USD 10,97 miliar atau sekitar Rp 155 triliun. Dana remitansi tersebut dihasilkan oleh sekitar 9 juta jiwa PMI yang tersebar di berbagai negara salah satunya Taiwan.
Baca Juga: Sanggah kabar lego Bank Permata, Astra Internasional (ASII) fokus perbaiki kinerja
Di sisi lain Bank BRI optimistis pasar remitansi masih memiliki prospek bisnis yang cukup bagus dan diproyeksikan dapat terus tumbuh signifikan. Saat ini terdapat 9.545 outlet dari 69 Counterpart Bank BRI yang tersebar di berbagai negara.
Negara-negara tersebut antara lain Amerika Serikat, Qatar, Bahrain, Singapura, Brunei, Kuwait, Yordania, Australia, Timor Leste, serta negara-negara yang merupakan kantong PMI yakni Malaysia, Taiwan, Korea, Jepang, Hongkong, Taiwan, Uni Emirat Arab, Arab Saudi.
“Dengan jaringan counterpart di luar negeri dan jaringan unit kerja yang tersebar luas, kami yakin bisa mencatatkan kenaikan transaksi remitansi sebanyak 7,7 juta kali transaksi remitansi di akhir tahun ini,” jelas Bambang.
Baca Juga: BTPN targetkan bisa naik kelas menjadi bank BUKU IV pada 2023 tanpa aksi anorganik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News