Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pascamerger dengan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), PT Bank BTPN Tbk (BTPN, anggota indeks Kompas100) menargetkan untuk naik kelas ke bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV pada 2023.
Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana bilang target tersebut bisa diraih tanpa tambahan modal alias secara organik.
Baca Juga: Platform Jenius menyumbang 5% bagi DPK Bank BTPN
“Saat ini posisi modal inti kami di kisaran Rp 22 triliun hingga Rp 23 triliun. Sehingga kurang lebih butuh Rp 7 triliun untuk masuk BUKU 4. Dengan kemampuan kami sendiri, tanpa ada suntikan modal dalam empat tahun ke depan kita bisa mencapai BUKU 4,” kata Ongki di Bursa Efek Indonesia, Senin (26/8).
Dari laporan keuangan Juni 2019 modal inti perseroan secara individual (bank only) tercatat sebanyak Rp 23,34 triliun. Tumbuh 76,23% (yoy) dibandingkan posisi Juni 2018 senilai Rp 13,24 triliun.
Pertumbuhan modal inti yang pesat ini terjadi akibat merger dengan SMBC. Merger juga bikin penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK Bank BTPN melejit.
Baca Juga: Jadi lender di Investree, Bank BRI gelontorkan dana Rp 200 miliar
Kredit perseroan tumbuh 112% (yoy) dari Rp 67,76 triliun di semester I 2018 menjadi Rp 143,35 triliun di paruh pertama tahun ini. Sedangkan DPK tumbuh 36% dari Rp 71,99 triliun di separuh pertama tahun lalu menjadi Rp 97,70 triliun di semester pertama tahun 2019 ini.
Dari catatan kinerja tersebut, Bank BTPN berhasil meraih laba bersih senilai Rp 1,23 triliun, tumbuh 13% dibandingkan semester 1-2018 senilai Rp 1,09 triliun.
“Menuju BUKU 4, tidak ada strategi khusus, yang penting kami mesti fokus ke bisnis utama, kami juga mesti tingkatkan sinergi antara segmen korporat, dan ritel. Di samping itu, kami juga terus mendorong pertumbuhan di segmen digital,” lanjut Ongki.
Baca Juga: Genjot pinjaman, Investree jajaki kerja sama dengan beberapa bank
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News