kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI Ingin Layani 12 Juta Pelaku Usaha Mikro yang Mengakses Rentenir


Senin, 19 September 2022 / 19:26 WIB
BRI Ingin Layani 12 Juta Pelaku Usaha Mikro yang Mengakses Rentenir
ILUSTRASI. Holding Ultra Mikro yang melibatkan tiga entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani atau PNM.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ingin menyasar segmen usaha ultra mikro (UMi) lebih besar. Lewat Holding Ulta Mikro, BRI ingin memberikan akses keuangan bagi para pengusaha UMi yang terbiasa ke rentenir. 

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa Holding Umi BRI akan terus membuka akses layanan keuangan yang lebih luas kepada masyarakat, terdapat 45 juta potensi nasabah ultra mikro yang dapat diberdayakan. Sekitar 15 juta di antaranya sudah dapat mengakses lembaga pembiayaan formal.

“Meskipun demikian, masih ada sekitar 12 juta pelaku usaha UMi yang mengakses pembiayaan informal termasuk rentenir, dan sekitar 18 juta pelaku usaha UMi lainnya belum tersentuh lembaga pembiayaan formal maupun informal. Di sinilah segmen UMi dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi BRI Group”, ungkap Supari dalam keterangan tertulis pada Senin (19/9). 

Supari menambahkan, saat ini, melalui Holding UMi ketiga entitas perusahaan yang tergabung memiliki lebih dari 16.900 unit gerai layanan fisik di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, 1.002 co-location Gerai Senyum dan lebih dari 70.000 tenaga pemasar juga dilengkapi dengan platform Senyum Mobile yang siap melayani pelaku usaha UMi.

Baca Juga: Bank Sumsel Babel Terus Dorong Pangsa Pasar

Dalam prosesnya, BRI mensinergikan kinerja ketiga entitas dengan 3 tahapan, tahap pertama proses emporwering people. Hal ini dilakukan PNM dengan menyentuh kelompok usaha kaum perempuan lewat edukasi dan pendampingan.

Tahapan kedua adalah fase integrasi, yakni melalui perkembangan usaha, kebutuhan modal dapat dilayani oleh BRI dan Pegadaian. Pelaku usaha UMi dalam tahap ini memiliki pilihan dalam memperoleh pinjaman.

Ketiga adalah upgrade, yakni proses agar skala usaha dapat terus naik, misalnya segmen UMi menjadi segmen mikro, atau mikro ke kecil dan usaha kecil jadi menengah. 

“Dengan demikian, Holding UMi dapat terus mendorong pelaku usaha meningkatkan skala bisnisnya agar dapat lebih besar dan semakin Tangguh”, tutur Supari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×