Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan pentingnya optimalisasi layanan bank tanpa kantor (branchless banking) bagi para nelayan. Bank Rakyat Indonesia (BRI) saat ini pun tengah menyusun skema kredit yang sesuai untuk nelayan melalui branchless banking.
Djarot Kusumayakti, Direktur UMKM BRI mengatakan, bahwa saat ini BRI tengah mendefinisikan nelayan serta membaginya dalam kelompok. Seperti nelayan tangkap, nelayan budidaya, nelayan produsen, nelayan distributor dan nelayan pedagang.
Dari segi kapasitas nelayan tangkap, juga dibagi lagi dalam nelayan kecil yang melaut tiap hari, nelayan menengah yang melaut dalam hitungan mingguan, maupun nelayan besar yang melaut dalam hitungan 1 - 2 bulan.
"Semua itu perlu dipikirkan untuk bisnis model pembiayaan. Jika tidak, kredit maritim akan mengalami kegagalan jika tidak dilakukan secara komprehensif," ujar Djarot, kepada KONTAN, Senin (24/11).
BRI akan memaksimalkan penyaluran kredit mikro pada nelayan ini melalui agen branchless banking-nya yang mencapai 14.388 per Oktober 2014.
"Nanti ada proses konsultasi dengan OJK dan KKP (Kementerian Kelautan Perikanan). Setelah mendapat lampu hijau, kita akan meluncurkan produk kredit baru yang sesuai untuk nelayan dalam waktu tak lama lagi," pungkas Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News