Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi BRI Life terus mendorong peningkatan edukasi dan literasi keuangan. Hal ini sejalan dengan upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meningkatkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia yang masih rendah, yakni 9,14% (dari total jumlah penduduk di Indonesia) berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022.
Terbaru, BRI Life mengadakan kegiatan literasi keuangan syariah yang dikemas dalam format Talkshow Edukasi & Literasi Keuangan Syariahdi Manado. Kegiatan ini ditujukan untuk mendorong kesadaran dan pemahaman tentang keuangan berbasis syariah serta memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang bertujuan mencapai kemandirian finansial
Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi mengatakan, BRI Life berupaya terus konsisten dalam meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pemahaman akan Pengelolaan keuangan dan asuransi.
“Kegiatan ini sangat membantu terutama bagi para akademisi agar lebih bijak mengelola uang, memilih investasi maupun asuransi, disamping sebagai implementasi dalam meningkatkan layanan BRI Life kepada Nasabah. Semoga pada kegiatan literasi selanjutnya, akan lebih banyak lingkaran masyarakat yang dapat disasar seperti; buruh, supir, ibu rumah tangga dan lainnya," kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (28/6).
Kegiatan tersebut diselenggarakan bekerjasama dengan Kantor Perwakilan BEI Provinsi Sulawesi Utara.
Di samping itu, BRI Life juga terus mendorong pertumbuhan kinerjanya. Sepanjang tahun berjalan hingga Mei 2023, aset investasi anak usaha BRI ini sudah mencapai Rp 18 triliun atau 17% secara tahunan.
Direktur Keuangan BRI Life, Lim Chet Ming mengatakan bahwa pihaknya mengelola investasi dengan cara mencocokan antara aset dan liability management untuk memastikan keberlanjutan bisnis asuransi dan mampu memenuhi kewajiban pembayaran klaim.
“Seperti contoh, kalau kita jualan produk yang ada pembayaran di tahun ke-10, pasti kita beli surat berutang yang durasinya 10 tahun untuk matching duration-nya,” kata dia pada Kontan.co.id, belum lama ini.
Chet Ming mengungkapkan bahwa penempatan investasi perseroan fokus pada instrumen pendapatan tetap. Selain itu, kata dia, ditempatkan pada reksadana pasar uang yang memiliki likuiditas tinggi dan diperkirakan memberi imbal hasil 6%-6,5%. Sehingga kewajiban kepada nasabah seperti pembayaran klaim dapat dilakukan tepat waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News