kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI pacu bisnis cash management dengan target fee based income Rp 141,5 miliar


Kamis, 09 Januari 2020 / 21:25 WIB
BRI pacu bisnis cash management dengan target fee based income Rp 141,5 miliar
ILUSTRASI. Bank Rakyat Indonesia (BRI): Suasana Bank Rakyat Indonesia (BRI), salah satu saham bluechip murah. KONTAN/Baihaki/18/6/2015


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis pengelolaan kas atau cash management masih masih cukup menjanjikan tahun ini bagi perbankan. Pengelolaan kas masih menjadi salah satu andalan bank dalam memacu pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI).

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya optimistis melihat potensi bisnis cash management tahun 2020. Bisnis tersebut diperkirakan masih akan tumbuh bagus, melanjutkan pertumbuhan signifikan yang sudah ditorehkan BRI pada tahun lalu.

Baca Juga: Suprajarto, Mantan Dirut Bank BRI Jadi Pemegang Saham Bakrie Sumatra (UNSP)

Pada tahun 2019, BRI berhasil mencatatkan transaksi cash management sebesar 57 juta atau tumbuh 22,3% secara year on year (YoY) dengan total volume sebesar Rp 2.634 triliun atau tumbuh 31,3%.

Agus Noorsanto, Direktur Kelembagaan dan BUMN BRI mengatakan, pihaknya membukukan fee based income sebesar Rp 117,9 miliar dari bisnis tersebut pada tahun 2019. Capaian tersebut melesat 57% dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya.

Sementara pada tahun ini, BRI menargetkan transaksi bisnis cash management sistem (CMS) bisa mencapai 66 juta atau meningkat sekitar 15% YoY dengan volume transaksi mencapai Rp 3.000 triliun.

Baca Juga: Bunga deposito BRI tertinggi, ini bunga terbaru BCA, Bank Mandiri, BRI dan BNI

"Bisnis CMS masih sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat cash management merupakan kebutuhan vital di bidang treasury setiap perusahaan, dengan fitur-fitur terkait fund transfer, payment, forex, dan liquidity management dalam berbagai mata uang," jelas Agus pada Kontan.co.id, Kamis (9/1).

Adapun pendapatan fee dari bisnis ini ditargetkan bisa mencapai Rp 141,5 miliar pada akhir 2020 mendatang. Target tersebut tumbuh sekitar 20% dibandingkan tahun lalu.

Agus mengatakan, tantangan dalam bisnis cash management adalah bagaimana menciptakan permintaan customer akan layanan yang telah disediakan bank. Sementara kehadiran fintech menurutnya tidak seharusnya dianggap sebagai saingan.

Pasalnya, BRI justru melakukan kolaborasi dengan fintech dalam pengembangan fitur-fitur payment, collection, dan financing untuk meningkatkan layanan kepada nasabah.

Guna mendorong pertumbuhan bisnis CMS, BRI telah merilis platform CMS baru dengan fitur lebih lengkap dengan target market seluruh customer korporasi dan grupnya, termasuk perusahaan BUMN dan instansi pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×