kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,72   -3,94   -0.44%
  • EMAS1.368.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI Pastikan Kemanan Data Nasabah Dalam Kolaborasi Ekosistem Keuangan Digital


Rabu, 20 September 2023 / 14:56 WIB
BRI Pastikan Kemanan Data Nasabah Dalam Kolaborasi Ekosistem Keuangan Digital
ILUSTRASI. BRI memastikan keamanan data nasabahnya dalam kolaborasi dengan pinjaman online (pinjol) dengan perusahaan Fintech


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memastikan keamanan data nasabahnya dalam kolaborasi ekosistem digital dengan mitra lain seperti layanan jasa pinjaman online (pinjol) dengan perusahaan finance technology (Fintech).

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan untuk menghindari kebocoran data nasabah, BRI telah memiliki dan menerapkan perangkat-perangkat governance berupa peraturan internal mengenai kerahasiaan data, pertukaran data, dan manajemen data, serta menerapkan standar yang tinggi untuk keamanan data bagi para mitra BRI.

"Proses vetting juga kami terapkan untuk setiap mitra yang mengajukan kerja sama, sehingga kami yakin atas bonafiditas mitra tersebut termasuk atas bagaimana mereka menjaga keamanan sistem-sistem mereka," kata Hendy kepada Kontan belum lama ini.

Lanjut Hendy, hal ini merupakan bagian dari strategi dalam mengelola risiko pihak ketiga (third party risk management). Di era kolaborasi digital seperti saat ini, memang sangat wajar apabila concern mengenai keamanan data dan dana nasabah perbankan menjadi lebih tinggi

Baca Juga: Bank Besar Pimpin Pencarian Sumber Pendapatan Baru

Dalam mencegah kasus kebocoran data, BRI mengadopsi dan menerapkan serangkaian kebijakan dan pedoman operasional pengamanan privasi data nasabah di seluruh operasional unit kerja BRI melalui Pedoman Pelaksanaan Pengamanan Informasi yang meliputi panduan proses pengelolaan, penggunaan, pemusnahan, pemantauan, evaluasi, pelaporan informasi dan tindak lanjut atas insiden keamanan informasi.

"Kami yakin hal-hal ini menunjukkan komitmen tinggi BRI untuk memastikan keamanan data dan dana nasabah," tambah Hendy.

Menurutnya saat ini banyak platform digital yang bermitra dengan bank untuk memberikan berbagai macam layanan. Dengan menggunakan perspektif pelindungan data pribadi (PDP), maka pihaknya perlu memahami pola hubungan yang terjalin antara bank dengan platform digital tersebut.

"Apalagi bila melihat konteksnya dalam kerangka open banking yang memang menjadi arah tujuan sistem pembayaran kita," kata Hendy.

Bank Indonesia selaku regulator sistem pembayaran juga mendorong iklim kolaborasi ini melalui beberapa inisiatif seperti standarisasi API SNAP-BI dan juga ke meng-encourage perbankan untuk mempersiapkan datangnya era open banking.

 

Hendy mengatakan, BRI pun bergerak ke arah yang sama dengan BRIapi, API (Application Programming Interface) platform milik BRI, sudah ribuan mitra bekerja sama dengan BRI dan memanfaatkan lebih dari 110 APIs yang disediakan.

Terkait dengan kasus kebocoran data nasabah yang berkaitan dengan institusi jasa keuangan, Hendy menjelaskan jika melihat dari dari konteks Perlindungan Data Pribadi (DPD), tanggung jawab untuk melindungi data pribadi (dalam hal ini data pribadi nasabah) menjadi tanggung jawab baik pengendali data pribadi dan prosesor data pribadi.

Dalam konteks kerja sama bank dengan mitra platform digital, maka bank bertindak sebagai pengendali data pribadi, dan mitra menjadi prosesor data pribadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×