Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) membukukan pendapatan non bunga sebesar Rp 32,4 triliun sepanjang 2021. Itu tumbuh 14% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 28,43 triliun.
Berdasarkan materi paparan kinerja BRI tahun 2021 yang dikutip Senin (7/2), pendapatan berbasis biaya dan komisi atau fee based income (FBI) menyumbang Rp 16,54 triliun terhadap total pendapatan non bunga. FBI ini tumbuh 9% secara year on year (YoY) dari Rp 15,183 triliun pada 2020.
Adapun pendapatan recovery mencapai Rp 8,9 triliun atau meningkat 24,4% dari Rp 7,16 triliun pada tahun 2020, pendapatan treasury naik 20,9% YoY menjadi Rp 4,92 triliun dan pendapatan non bunga lain-lain Rp 2 triliun.
Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, sebagai strategi untuk menjaga bottom line, perseroan akan meningkatkan perolehan pendapatan yang bersumber dari aktivitas berbasis transaksi sebagai fee income.
Baca Juga: Bukukan Kinerja Ciamik pada Tahun Lalu, Begini Rekomendasi Saham BRI (BBRI)
"Peningkatan fee income didominasi oleh sumber-sumber pendapatan dari e-channel & e-banking, jasa administrasi simpanan, jasa layanan investasi, layanan trade finance, serta jasa produk asuransi," katanya pada Kontan.co.id, Jumat (4/2).
Sebagai bank dengan customer base terbesar, lanjutnya, BRI berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitas saluran distribusi baik secara jumlah, jenis layanan yang dapat dinikmati nasabah, maupun reliabilitas-nya untuk mendorong transaksi melalui e-channel & e- banking.
Adapun fee based income BRI di tahun lalu ditopang pendapatan dari asuransi naik 71,3% jadi Rp 780 miliar, administrasi kredit yang naik 16,9% YoY menjadi Rp 1,78 triliun, e-channel yang mencapai Rp 6,89 triliun atau naik 8,1%YoY, fee dari administrasi deposito sebesar Rp 4,376 triliun atau naik 4,8% YoY,
Lalu fee dari non e-channel naik 10,3%jadi Rp 319 miliar. Sedangkan pendapatan dari trade finance dan bisnis internasional turun 7,8% dari 1,73 triliun jadi Rp 1,593 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News