Reporter: Yoliawan H | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - KUCHING. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia.
Penyerahan KUR itu dilakukan Direktur Utama BRI Suprajarto secara simbolis kepada tiga TKI purna (TKI yang telah kembali dari luar negeri) yang berasal dari Kalimantan Barat di Stadium Perpaduan, Kuching, Rabu (22/11). Penyerahan KUR itu dihadiri Presiden Joko Widodo dan enam menteri Kabinet Kerja.
Penyerahan secara simbolis pembiayaan KUR dengan harapan ketika mereka kembali ke Indonesia, bisa mengajukan kredit kepada BRI untuk menjadi wirausahawan di Indonesia. “BRI berkomitmen memberikan layanan keuangan yang terintegrasi bagi para TKI di luar negeri,” ujar Suprajarto dalam keterangan tertulis, hari ini.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menghimbau agar para TKI menggunakan KUR yang didapat dari BRI dengan tepat guna. “KUR tersebut jangan dihabiskan, harus dihitung dan dikalkulasikan betul agar bisa mengembalikan dan usahanya semakin besar,” ujar Jokowi melalui keterangan tertulis.
Asal tahu saja, data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia atau BNP2TKI menunjukkan, hingga pertengahan 2017, terdapat sekitar 3,4 juta TKI yang bekerja di luar negeri. Dari jumlah itu, sekitar 1,8 juta TKI berada di Malaysia. Sebagai salah satu negara dengan kantong TKI terbanyak, Malaysia terpilih menjadi tempat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menggelar pertemuan dengan masyarakat Indonesia pada 22 November 2017.
Pada pertengahan September 2017, BRI telah meneken nota kesepahaman kerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur terkait penyediaan jasa layanan perbankan melalui Kartu Pekerja Indonesia Malaysia (KPIM).
Selain menyediakan akses perbankan pada TKI, BRI juga berperan aktif dalam menyediakan dukungan finansial kepada para TKI baik sebelum mereka berangkat, saat mereka berada di luar negeri dan juga saat para tenaga kerja itu kembali ke tanah air. Sebelum berangkat bekerja ke luar negeri, para TKI dapat mengajukan KUR BRI dengan plafon maksimal Rp 25 juta untuk mengganti biaya dokumen, kesehatan, pelatihan, kompetensi serta pemberangkatan TKI.
Saat TKI di luar negeri, KUR juga dapat diberikan untuk keluarga para TKI yang ditinggalkan di Indonesia. Setelah kembali ke Indonesia, TKI juga dapat mengajukan KUR BRI sebagai modal usaha mereka setelah kembali ke Indonesia.
Sejak KUR skema baru diluncurkan pada Agustus 2015 hingga pertengahan November 2017, BRI telah menyalurkan KUR untuk TKI sebesar Rp 166,6 miliar kepada lebih dari 13.000 TKI. Secara keseluruhan, bank pelat merah ini menargetkan penyaluran KUR hingga akhir 2017 sebesar Rp 71,2 triliun.
“Harapannya, dengan pemberdayaan yang diberikan oleh BRI bisa meningkatkan kualitas dan kapabilitas TKI sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan, baik bagi TKI itu sendiri dan keluarganya,” imbuh Suprajarto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News