Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Nahdlatul Ulama (NU). Dalam layanan tersebut, bank dengan kode emiten BBRI ini menyediakan berbagai macam produk fasilitas pembiayaan bagi para warga NU.
Sekretaris Perusahaan BRI Muhammad Ali mengungkapkan, produk fasilitas pembiayaan yang dapat dimanfaatkan diantaranya adalah Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) tebu, jagung, dan ternak sapi bagi para kelompok ternak dan tani NU. Sementara itu, bagi Baitul Maal Tanwil (BMT), dapat menggunakan skema KUR Linkage.
"Juga pola pinjaman kemitraan bagi para warga NU yang baru memulai usahanya," jelas Ali melalui pernyataan tertulis yang diterima KONTAN, Rabu (19/3).
Lebih lanjut Ali menyatakan, untuk mendukung program pemberdayaan masarakat yang telah dilakukan oleh NU, BRI akan mengintegrasikan layanan perbankan di sebanyak 24.000 pesantren NU baik dengan sekolah atau madrasah, maupun yang murni pesantren dan pengelolaan Masjid Nahdlatul Ulama yang mencapai 865.000 Masjid di Indonesia.
"Ini tentunya merupakan sebuah potensi yang besar bagi BRI untuk mengembangkan sayap bisnisnya. BRI merupakan institusi perbankan yang meiliki jaringan kerja terbesar dan tersebar di Indonesia, dengan 19.000 ATM, lebih dari 85.000 EDC dan lebih dari 9.800 unit kerja BRI di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Sebagai informasi, realisasi kumulatif KKPE BRI hingga Februari 2014 tercatat Rp 7,6 triliun kepada lebih dari 25.000 debitur. Sementara untuk Pinjaman Kemitraan yang telah direalisasikan oleh BRI secara kumulatif hingga Februari 2014 mencapai Rp 537,6 miliar.
Sementara untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga 28 Februari 2014 BRI telah menyalurkan Rp 91,3 triliun kepada 9,6 juta debitur, yang terbagi menjadi Rp 17,6 triliun untuk KUR Ritel dan Rp 73,6 triliun untuk KUR Mikro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News