Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tengah menyiapkan rencana aksi korporasi yang berkaitan dengan pengembangan bisnis UMKM. Itu sebabnya, bank pelat merah ini melakukan audit laporan keuangan kuartal III 2020 yang membuat laporan kinerja tersebut terlambat dipublikasikan.
Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo belum bersedia menjelaskan lebih rinci aksi korporasi apa yang akan diambil perusahaan pelat merah tersebut. "Audit ini dalam rangka untuk corporate action. Nanti pada saatnya kami share ke publik," katanya dalam paparan virtual, Rabu (11/11).
Sementara Sunarso, Direktur Utama BRI memberikan kisi-kisi bahwa aksi korporasi itu arahnya untuk memperkuat pengembangan bisnis BRI di segmen UMKM. Perseroan berencana melengkapi bisnisnya di segmen tersebut.
Per September 2020, porsi segmen UMKM ke total kredit BRI sudah mencapai 80,65%, meningkat dari 78,71% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian itu lebih cepat dari target awal perseroan yang merancang mencapai angka itu pada tahun 2022.
Baca Juga: Anjlok 43%, laba BBRI kuartal III 2020 tinggal segini
Ke depan, BRI akan tetap fokus mendorong segmen UMKM dan berharap porsinya bisa lebih dari 80%. Untuk mendorong segmen ini, BRI akan konsentrasi melakukan penyelamatan terhadap debitur UMKM yang terdampak pandemi dan mengikuti arah kebijakan pemerintah yang memberikan stimulus untuk mendorong pergerakan ekonomi.
Sementara Supari Direktur Bisnis Mikro BRI Supari, merinci ada dua strategi BRI mendorong pengembangan UMKM tersebut. Pertama, berupaya menumbuhkembangkan nasabah-nasabah yang sudah ada. Caranya dengan membangun organisasi yang berfungsi sebagai pemberdayaan yang sudah dimulai pada tahun 2019.
Perseroan berupaya membantu nasabah untuk bisa bertahan di tengah pandemi ini lewat digitalisasi pada pasar tradisional.
Kedua, mencoba menemukan sumber pertumbuhan baru. Supari bilang, pihaknya sudah menemukan sumber-sumber tersebut setelah mulai masuk ke segmen ultra mikro dalam dua bulan terakhir.
"Dalam 2 bulan kita sudah kasih ultra mikro Rp 5,5 triliun dengan customer lebih dari 700.000 nasabah. Ini terjadi karena BRI punya peran untuk menyalurkan stimulus pemerintah dan kami menyalurkan dengan baik dengan mengelola data yang kami punya," pungkas Supari.
Selanjutnya: BRI catatkan pertumbuhan kredit setinggi 4,8% di tengah pandemi, ini pendorongnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News