Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sejak merger hingga kuartal III/2025 terus solid dan berada diatas rata-rata Industri. Hingga September 2025, perolehan laba Rp5,57 triliun dengan rerata indikator kinerja keuangan BSI tumbuh dobel digit di atas industri.
Hingga September 2025, pembiayaan BSI mencapai Rp300,85 triliun, naik 12,65% (YoY). Mayoritas pembiayaan dikontribusi segmen Ritel UMKM dan Konsumer termasuk emas sebesar Rp217,86 triliun dengan komposisi sebesar 72,42% disusul segmen Wholesale sebesar Rp82,89 triliun atau sekitar 27,58%. Tak hanya tumbuh sustain, kualitas pembiayaan terjaga pada level NPF Gross 1,86% membaik dari periode sebelumnya dan lebih baik dari posisi industri.
Direktur Risk Management BSI Grandhis H. Harumansyah mengatakan, selain ekspansi bisnis yang militan, BSI juga menjaga keseimbangan dengan penerapan manajemen risiko yang terukur dan terintegrasi. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi pertumbuhan berkelanjutan di tengah pergerakan ekonomi yang menantang dan perkembangan industri keuangan syariah yang makin diminati masyarakat.
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BSI) Cetak Laba Rp 1,95 Triliun pada Kuartal III-2025
“Pertumbuhan bisnis BSI yang sehat juga ditopang dari pengelolaan manajemen risiko yang tepat sesuai segmentasi bisnis dan nasabah. Tentunya dengan tetap menerapkan Good Corporate Governance (GCG), prudent,risk appetite dan pemetaan bisnis yang tepat”, ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (1/11/2025).
Grandhis menambahkan, BSI memiliki kualitas yang terjaga melalui penerapan empat strategi manajemen risiko yang konsisten. Pertama, disiplin pertumbuhan pembiayaan pada fokus bisnis serta target market yang ditetapkan, kedua monitoring dan perbaikan business process, ketiga, melakukan review secara periodik terhadap portfolio guideline dan yang terakhir peningkatan kapabilitas dan kompetensi untuk analisa pembiayaan yang tepat.
Baca Juga: Hingga Agustus 2025, BSI telah Salurkan Rp 52,18 Triliun Pembiayaan Sektor UMKM
Strategi perbaikan kualitas tersebut tercermin dari pembiayaan baru di 2025 memiliki kualitas yang baik yakni rata-rata kolektibilitas 1 atau pembiayaan lancar di segmen wholesale, retail maupun konsumer.
Grandhis menegaskan penerapan risk management yang efektif menjadi kunci untuk menjaga stabilitas dan kesehatan bisnis BSI sekaligus mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan.
"BSI berkomitmen terus meningkatkan kualitas manajemen risiko yang sehat dan komperhensif serta menjaga kesesuaian nilai-nilai syariah untuk memberikan manfaat seluas-luasnya kepada nasabah, stakeholders maupun shareholders," imbuhnya.
Baca Juga: Emas Perkuat Ekosistem Syariah, Fee Based Income BSI Tumbuh 34%
Selanjutnya: OJK Nilai Penurunan Suku Bunga Kredit Mulai Terlihat, Ada Ruang Turun Lebih Lanjut
Menarik Dibaca: 7.500 Pelari Ramaikan PLN Electric Run 2025, Kurangi Emisi dari Setiap Langkah Lari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













